Situbondo, Bhirawa
Jajarsn Polres Situbondo Polda Jatim menggelar kegiatan program Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) sebagai bagian dari upaya meningkatkan keimanan serta integritas personel dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al- Asykar pada Kamis (27/2) yang diikuti oleh seluruh anggota Polres Situbondo, mulai dari Perwira, Bintara dan ASN.
Kabag SDM AKP Aryo Pandanaran menjelaskan program Binrohtal merupakan agenda rutin yang bertujuan membentuk karakter anggota kepolisian agar lebih humanis dan profesional dalam melayani masyarakat. “Kegiatan ini penting untuk menjaga keseimbangan spiritual para personel polisi agar mereka tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki mental dan moral yang baik dalam menjalankan tugas,” ujar Aryo.
Dalam kegiatan ini, sambung Aryo, personel polisi mendapatkan pembinaan melalui ceramah keagamaan yang disampaikan oleh KH. Abdul Hadi Khozin, Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq. “Kegiatan kali ini mengusung tema Keutamaan Istiqomah dalam beribadah dan beramal baik menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, acara juga diisi dengan sholat dhuha berjamaah, membaca surat Yasin dan ditutup dengan doa bersama,” tutur Aryo
Lebih lanjut Aryo Pandanaran mengungkapkan Binrohtal ini diharapkan dapat mempererat solidaritas di antara anggota kepolisian serta menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.
“Kami mengajak seluruh personel polisi untuk terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam aspek profesionalisme maupun spiritualitas. Kegiatan Binrohtal ini diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan yang berkelanjutan guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan penuh semangat dalam menjalankan tugas kepolisian,” ungkap Aryo.
Dengan mental dan spiritual polusi yang kuat, sambung Aryo, diharapkan setiap personil polisi Polres Situbondo dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. “Yang terpenting lagi semua personil polisi bisa terhindar dari penyimpangan yang dapat merugikan institusi dan masyarakat,” pungkas Aryo.[awi.ca]