26 C
Sidoarjo
Monday, October 7, 2024
spot_img

Sri Wahyuni: Perawat Desa di Bojonegoro yang Melangkah ke Puncak DPRD Jatim

DPRD Jatim, Bhirawa.
Dengan senyum ramah dan penuh ketulusan, Sri Wahyuni, S.Kep., bukanlah sosok politisi biasa. Ibu tiga anak ini memulai kariernya bukan dari gedung-gedung megah parlemen, melainkan dari lorong-lorong rumah sakit.

Selama 22 tahun, ia mengabdikan hidupnya sebagai perawat di RS Aisyiyah Bojonegoro, namun kini ia melangkah lebih jauh sebagai wakil rakyat di Provinsi Jawa Timur. Hebatnya, Sri Wahyuni dipercaya Partai Demokrat jadi Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2024-2029.

Lahir di Bojonegoro pada 15 Agustus 1979, Yuni, sapaan akrabnya, tumbuh dari keluarga petani sederhana. Masa kecilnya tak jauh dari kehidupan desa di Sambiroto, tempat ia belajar tentang kerja keras dan keikhlasan.

Berawal dari cita-citanya sebagai perawat, Yuni melanjutkan pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Bojonegoro, hingga akhirnya meraih gelar S1 dan NERS di STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Namun, yang menarik dari perjalanan hidup Yuni adalah lompatan besar dari dunia kesehatan ke panggung politik.

“Selama bertahun-tahun saya melihat langsung tantangan di sektor kesehatan, dari antrean panjang di rumah sakit hingga masalah sistem rujukan. Ini yang mendorong saya untuk terjun ke politik, membawa perubahan nyata,” ujar Yuni saat ditemui Bhirawa, Rabu (2/10).

Didorong oleh dukungan keluarga, rekan sejawat, dan masyarakat Bojonegoro, Yuni maju sebagai calon legislatif Partai Demokrat.

Tak disangka, suara masyarakat Bojonegoro-Tuban mengantarkannya bukan hanya ke kursi DPRD Jatim, tetapi juga dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD. “Ini amanah besar, dan saya siap berjuang,” ucapnya penuh semangat.

Berita Terkait :  Khofifah Bagikan Bendera Merah Putih di Istighosah Kubro Muslimat NU Lamongan

Di DPRD Jatim, Yuni bertekad memperjuangkan hak-hak kesehatan masyarakat, sebuah bidang yang sangat dekat di hatinya.

Ia ingin memastikan sistem rujukan berjalan lebih efisien, mengatasi antrean pasien di rumah sakit, dan memberikan perhatian lebih pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

Sri Wahyuni bukan hanya simbol dedikasi, tetapi juga bukti bahwa seorang perawat dari desa bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat luas.

Dari ruang perawatan hingga ruang sidang DPRD, Yuni membuktikan bahwa niat tulus dan kerja keras dapat melampaui batas-batas profesi. (geh.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img