Gresik, Bhirawa
Forum Masyarakat Gresik Cinta Keberagaman (Formagam) menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 1 ton ke Dinas Sosial (Dinsos) Gresik. Bantuan ini akan didistribusikan kepada warga kurang mampu di wilayah kantong kemiskinan.
Kegiatan ini dalam memperingati hari doa leluhur Zhong Yuan (Zhong Yuan Jie). Atau yang dikenal masyarakat Tionghoa, sebagai sembahyang rebutan, Klenteng Kim Hin Kiong Gresik
Ketua Klenteng Kim Hin Kiong Gresik, Tan Sutanto mengatakan, untuk tahun ini total beras yang terkumpul dari perayaan Zhong Yuan mencapai 10 ton, satu ton beras ke Dinsos Gresik, dan sebagian besar telah dibagikan kepada warga sekitar Klenteng di Kelurahan Pulopancikan, termasuk pasukan kuning, tukang becak, dan masyarakat prasejahtera.
”Dalam budaya kami leluhur yang tidak diurusi keluarganya, kita kasih makan. Anak cucu berbagi karma baik supaya arwah, bisa kembali dengan tenang. Tradisi sekaligus kami maknai sebagai kepedulian sosial, beras yang diberikan juga akan kembali untuk masyarakat,” ujarnya.
Tradisi sembahyang rebutan merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah leluhur, terutama mereka yang tidak lagi memiliki keluarga untuk merawat. Dalam praktiknya, umat memberikan makanan atau bahan pokok sebagai simbol berbagi karma baik. Dan sebanyak 800 orang telah menerima bantuan dengan sistem kupon yang dibagikan panitia.
”Formagam pertama menyalurkan melalui Dinsos, kedepan bisa terus berlanjut. Dengan adanya mitra pemerintah, distribusi bisa lebih tepat sasaran khususnya kepada masyarakat kurang mampu. Kami ingin menunjukkan bahwa lintas iman, dapat mendukung program kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Gresik, dr Ummi Khoiroh mengatakan, kerja sama lintas iman dilakukan Klenteng dan Formagam. Menjadi penguat bagi pemerintah daerah di tengah keterbatasan anggaran dan berterima kasih kepada keluarga besar Klenteng dan Formagam.
”Di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil, bisa ulurkan bantuan beras dan segera salurkan 200 warga. Wilayah Tlogopojok, notabenya, termasuk dalam kantong kemiskinan,” tandas dr Ummi. [kim.fen]