Surabaya, Bhirawa
Kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya sebuah teori yang diajarkan di ruang kelas, namun juga harus dipraktikkan di dunia nyata. Sekelompok mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memperlihatkan secara nyata sumbangsih mereka melalui program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bekerja sama dengan ECOTON (MBKM) bersama ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation).
Selama periode magang, para mahasiswa terlibat dalam sejumlah kegiatan praktis yang menantang dan bermakna. Dimulai dari pengambilan sampel limbah industry di kawasan aliran Sungai Surabaya, mereka mendapatkan pengalaman langsung mengenai cara pencemaran dari industri memengaruhi ekosistem air serta kehidupan masyarakat.
Dari temuan-temuan tersebut para mahasiswa menemukan bahwa masi banyak industry yang tidak betul-betul mengelola limbahnya terlebih dahulu baru dibuang ke Sungai, karena setelah melewati uji laboratorium limbah mereka melewati batas baku mutu yang telah di tentukan.
Selain itu, mereka juga terlibat dalam penelitian mengenai tempat pembuatan tahu di daerah Tropodo, Sidoarjo.
Penelitian ini merupakan bagian dari usaha untuk mengidentifikasi jalur penyebaran limbah plastik yang selama ini diduga dibakar dan dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi industri tahu. Para mahasiswa diundang untuk menyelidiki lebih lanjut tentang konsekuensi lingkungan dan sosial dari praktik tersebut.
Rangkaian kegiatan magang ini diakhiri dengan keterlibatan mahasiswa dalam demonstrasi damai yang bertajuk “Selamatkan Kali Surabaya” yang diadakan di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Dalam demonstrasi itu, mahasiswa berkolaborasi dengan aktivis serta kelompok lingkungan untuk menyampaikan tuntutan agar pemerintah lebih gigih dalam mengatasi pencemaran sungai, mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar, dan memperkuat peraturan tentang perlindungan lingkungan.
“Kegiatan ini sangat membuka wawasan kami. Sebagai mahasiswa komunikasi, kami belajar langsung bagaimana mengemas pesan lingkungan agar bisa menyentuh masyarakat luas dan mendorong perubahan,” ujar Ika Viyanti mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.
Keterlibatan para mahasiswa dalam program magang ini menggambarkan krusialnya kolaborasi antara sektor pendidikan, organisasi non-pemerintah, serta pemerintah dalam menghasilkan generasi muda yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga sensitif terhadap masalah-masalah lingkungan di sekeliling mereka. [why]
Bagaimana proses pemilihan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Untag Surabaya untuk mengikuti program magang MBKM ini bersama ECOTON? Apakah ada kriteria khusus atau tahapan seleksi?
Good Information
Regards, Unissula