25 C
Sidoarjo
Tuesday, January 14, 2025
spot_img

Melanjutkan Tren Positif IPM Jawa Timur

Oleh :
H. Irwan Setiawan M.AP
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Timur periode 2020 – 2025

Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga berakhirnya tahun 2024 bisa dikatakan on the track. Persepsi ini tidak terbangun di atas landasan pragmatisme melainkan berbasis data yang dirilis Badan Pusat Statistik Jawa Timur tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tercatat sejak tahun 2020 hingga 2024, data statistik menunjukkan bahwa Indeks IPM Jawa Timur terus mengalami kenaikan signifikan. Pada tahun 2024, IPM Jawa Timur bahkan melebihi IPM Nasional. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, Jawa Timur mengalami kenaikan dari 74,65 menjadi 75,35 poin. Capaian ini juga menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi terbaik ke 12 dalam urusan pembangunan manusia.

Bila mengacu pada dua dimensi yang diukur yaitu Umur Harapan Hidup dan Harapan Lama Sekolah, masyarakat Jawa Timur patut untuk optimis menatap masa depan daerahnya. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup sejak lahir mengalami peningkatan dari 74,87 menjadi 75,07 tahun. Sedangkan Harapan Lama Sekolah juga mengalami kenaikan dari 13,38 menjadi 13,43.

Meski catatan positif tersebut kurang terekspos ke ruang publik dan cenderung tenggelam dari pemberitaan, namun apresiasi tetap patut diberikan. Data kenaikan IPM Jawa Timur selama tahun 2020 – 2024 mengindikasikan bahwa kualitas pembangunan pada masa kepemimpinan duet Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak juga semakin membaik. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019 – 2024 itu juga membuktikan bahwa mereka memiliki atensi terhadap kualitas hidup masyarakat Jawa Timur, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Berita Terkait :  Menciptakan Budaya Hidup Sehat di Lingkungan Sekolah

Sejak dimunculkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR), Indeks Pembangunan Manusia harus menjadi perhatian dari para pemegang kekuasaan, termasuk Kepala Daerah. Inti dari konsep tersebut adalah menjadikan manusia (penduduk) sebagai pusat perhatian dari pembangunan. Karena itulah pembangunan manusia harus diarahkan untuk memberdayakan kemampuan manusia secara optimal dan meningkatkannya.

Berangkat dari gagasan itulah bisa dibangun kesadaran bahwa pembangunan manusia adalah sebuah proses berkesinambungan, bukan sebuah program jangka pendek. Pasca meningkatnya IPM Jawa Timur dalam kurun waktu tahun 2020 – 2024, publik pasti akan menaruh ekspektasi tinggi. Selain berlanjutnya peningkatan indeks di tahun 2025 ini, ada harapan yang lebih tinggi.

Peningkatan Umur Harapan Hidup dan Harapan Lama Sekolah memang mengindikasikan adanya perbaikan kondisi masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan. Namun angka-angka statistik yang telah terpublikasikan itu akan jauh lebih bermakna jika bisa bisa bermuara pada terbentuknya generasi Jawa Timur yang kompetitif dan produktif. Pembangunan manusia yang telah dijalankan diharapkan akan menghasilkan masyarakat Jawa Timur yang unggul secara mental, intelektual dan juga skill untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Sebagai sebuah proses berkesinambungan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2024 – 2029 perlu melakukan analisis terhadap sejumlah isu strategis terkait pembangunan manusia, khususnya yang berkorelasi dengan upaya penurunan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka. Salah satunya adalah revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Berita Terkait :  Republik Rasa Kerajaan

Sebagaimana disebutkan dalam konsideran Peraturan Presiden nomor 68 Tahun 2022, bisa diketahui bahwa keberadaan pendidikan dan pelatihan vokasi tidak terlepas dari ekspektasi akan tersedianya sumber daya manusia/tenaga kerja kompeten yang produktif dan kompetitif. Agar pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bisa berjalan efektif dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten dan dibutuhkan pasar kerja atau mampu berwirausaha, revitalasi menjadi hal yang krusial untuk dilakukan.

Gubernur Jawa Timur sebenarnya telah menunjukkan iktikad baiknya untuk merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi dengan mengeluarkan SK Nomor 188/333/KPTS/013/2023 tentang Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Jawa Timur. Namun

Goodwill tersebut harus ditindaklanjuti dengan implementasi yang optimal.

Bila mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2023 dan 2024 tentang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan latar belakang pendidikan, dapat diketahui bahwa pendidikan vokasi yang dilaksanakan melalui jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu mendapat perhatian serius. Sangat diharapkan, pada tahun 2025 ini pendidikan vokasi yang dilakukan di SMK bisa memberi jawaban positif terhadap persoalan TPT.

Adanya data BPS Jawa Timur hendaknya dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Selain penyesuaian kurikulum dengan dinamika kebutuhan pasar kerja, perlu adanya kerja sinergis lintas sektor. Dengan demikian pembangunan manusia di Jawa Timur akan bisa melahirkan generasi berdaya yang produktif dan kompetitif. Insya Allah, Yakin Bisa.

Berita Terkait :  Swa-sembada Pangan

————– *** —————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img