27.8 C
Sidoarjo
Saturday, May 24, 2025
spot_img

Dindik Kabupaten Malang Terus Tingkatkan APM Pendidikan Dasar


Kab Malang, Bhirawa
Pendidikan dasar di Kabupaten Malang jumlahnya terus meningkat, bahkan prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sederajat, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, APM pada 2024 meningkat mencapai 100 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang Suwadji, Selasa (22/4), kepada wartawan, bahwa kenaikan APM dalam pendidikan dasar tersebut meningkat, jika dibandingkan tahun 2023, yang hanya mencapai 98,63 persen. Kenaikan Pendidikan dasar itu, dari proyeksi penduduk berusia 7-12 tahun yang berjumlah 234.389 orang anak.

Karena masih terdapat 3.586 orang anak yang tidak menempuh pendidikan SD. Dan di tahun 2022 tingkat partisipasi Pendidikan dasar mencapai 98,54 persen. “Kami terus berupaya meningkatkan APM, khususnya jenjang pendidikan dasar, karena pada tahun 2024 sudah mencapai 100 persen,” terangnya.

Sehingga, lanjut dia, maka akan kita pertahankan, yang salah satunya dengan mengurangi jumlah anak putus sekolah. Dan dirinya juga berupaya agar anak-anak yang putus sekolah kembali bersekolah, baik itu sekolah formal maupun kesetaraan. Sedangkan untuk saat ini, dirinya menghadapi berbagai tantangan dalam mengembalikan anak ke sekolah setelah mereka keluar dari sistem pendidikan. Salah satunya adalah terkendala motivasi orang tua sekaligus motivasi anaknya itu sendiri. Hal ini juga masih ada orang tua yang belum memahami pentingnya pendidikan jangka panjang bagi masa depan anak mereka.

Berita Terkait :  Lepas Porsadin Ke-VI Jatim, Bupati Mojokerto Berharap jadi Juara Umum

“Orang tua ingin anaknya sekolah, tapi anaknya yang tidak mau. Selain itu juga terkendala masalah biaya Pendidikan. Sehingga anak-anak di usia sekolah yang putus sekolah, karena tidak adanya dukungan lain, seperti akses transportasi, seragam, alat tulis, hingga bimbingan belajar, terutama pada anak-anak yang disabilitas, karena memerlukan penanganan khusus,” tutur Suwadji.

Oleh karena itu, dia menegaskan, peran serta masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial, sangat dibutuhkan untuk mendorong anak-anak kembali ke sekolah. Sehingga juga diperlukan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan dasar yang melibatkan masyarakat. Dan pihaknya, sudah sering kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pendidikan dasar, Namun, masih ada yang belum memiliki motovasi dari anaknya sendiri maupun orang tuanya, sehingga hal itu yang membuat kita kesulitan.

“Tingginya tingkat APM di Kabupaten Malang, juga Harapan Lama Sekolah (HLS) juga cukup tinggi. Sehingga secara rata-rata, anak usia 7 tahun yang masuk jenjang Pendidikan dasar formal pada 2024 memiliki peluang untuk bersekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” tandas Suwadji. [cyn.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru