27.8 C
Sidoarjo
Saturday, May 24, 2025
spot_img

Kebutuhan Dudika Dinamis, Gubernur Minta Guru SMK Produktif, Inovatif dan Kreatif


Dindik Jatim, Bhirawa
Kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri dan Kerja (Dudika) semakin dinamis. Tantangan ditengah kecanggihan teknologi pun semakin kompleks. Karenanya, dalam menyiapkan ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada para guru di Jawa Timur untuk menjaga produktifitas melalui berbagai program inovatif dan kreatif.

Hal ini ditegaskan Khofifah di hadapan 120 guru SMK dalam forum Peningkatan Kompetensi Guru SMK yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur di ballroom hotel Batu Suki, Senin (21/4) sore.

“Ditengah kebutuhan Dudika yang semakin dinamin, tantangan perkembangan teknologi yang begitu cepat kita ingin guru-guru kita tetap terpacu untuk produktif. Bagaimana sekolah menjaga produktifitas melalui program-program inovatif dan kreatif, ini harus dimiliki guru,”ujarnya.

Dalam menyiapkan hal tersebut, lanjut Khofifah, peningkatan kompetensi guru yang digelar Dindik Jatim menghadirkan berbagai pemateri yang expert dibidangnya. Misalnya dari Pusat Inovasi, kemudian Unesa terutama terkait paparan produktifitas inovasi. Selanjutnya sharing best practice Teaching Factory oleh kepala SMK yang sukses pelaksanaannya.

Dijabarkan Khofifah, saat ini PR besar SMK adalah membangun ekosistem dengan program akselerasi untuk melihat dinamika dan peluang Dudika. Baik keterserapan kebutuhan kerja di tingkat lokal, regional, nasional maupun global,” terangnya.

Saat ini saja, tambah dia, ada murid Jawa Timur kelas 10 direkrut oleh sebuah perusahaan di Malaysia untuk produk kosmetika. Perekrutan ini, bisa dilakukan dengan catatan murid harus menyelesaikan proses belajar mengajar disekolah. Pola kegiatan belajar mengajar (KBM) yang bisa dilakukan pun bervariatif. Mulai dengan pembelajaran online, maupun ujian online.

Berita Terkait :  Komitmen Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Pemkot Mojokerto Raih STBM Madya Terbaik II

Contoh lain, lanjut Khofifah, di tingkat lokal. Di Ponorogo sebuah desa berternak dan menumpuk kotoran binatang. Kotoran tersebut kemudian diolah oleh para murid di sebuah SMK untuk dijadikan pupuk organik.

“Rupanya pupuk organik yang dibuat anak-anak SMK iki juga diminati daerah lain. Tidak hanya dilingkungannya saja. Tapi didistribusikan ke gapoktan-gapoktan dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka juga memberikan edukasi kepada gapoktan dengan memanfaatkan alat yang dimiliki di bengkel SMK dalam membuat produk pupuk organik. Nah ini bagaimana ketika limbah dari kotoran hewan yang menjadi masalah di daerah tersebut diubah dan diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dengan menghasilkan berkah dan rejeki bagi anak-anak juga,”jabar dia.

Dengan produktivitas ini, tambah dia, bisa terlihat peran guru yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran sehingga dapat diaplikasikan di kehidupan bermasyarakat.

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyinggung kemungkinan SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Menurut Khofifah, SMK memiliki peluang besar untuk menjadi BLUD dengan berbagai kompetensi yang dimiliki murid-muridnya. Selain itu, adanya Teaching Factory (TeFa) yang dimiliki SMK didesain agar murid belajar sesuai dengan kurikulum industri juga disiapkan untuk kebutuhan keterserapan DUDIKA.

“Sering kali saya bertanya untuk memberikan kesempatan bagi SMK menjadi BLUD. Karena melihat kompetensi anak-anak ini luar biasa.

Di Situbondo murid buat cover seat untuk motor dan mobil. Ini kan ada peluanh untuk jadi BLUD. Dengan BLUD mereka akan terdorong dan bersemangat untuk meningkatkan kualitasnya, karena mengelola dana hasil kompetensi mereka sendiri,”tekan Khofifah.

Berita Terkait :  Meningkat 400 Persen di 2024, Wisman Penumpang KA dari Stasiun Probolinggo Kota

Sementara itu, Dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, meski ada efisiensi anggaran pihaknya akan terus meningkatkan kompetensi guru. Sebab, peningkatakan kompetensi menjadi hal dasar dan bagian penting untuk menunjang proses pembelajaran murid. Apalagi, era teknologi 5.0 yang berkembang dengan pesat.

“Hingga saat ini kami Dinas Pendidikan Jawa Timur tidak terganggu dengan adanya efisiensi. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk terus membantu guru-guru kita meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan yang kita gelar,”jelasnya.

Ditengah efisiensi anggaran ini, lanjut Aries, pola pelatihan daring dan tatap muka dilakukan. Di mana, untuk pelatihan tatap muka bisa digelar dalam dua hari. Sementara pelatihan daring melalui zoom bisa dilakukan selama satu hari.

“Meskipun daring kita tidak ingin esensi dari pelatihan hilang. Kita hadirkan pemateri yang expert dibidangnya membahas tantangan guru ditengah perkembangan zaman yang dinamis dan kompleks, bagaimana menjadi guru inovatif dan kreatif ini kita bahas dalam peningkatan kompetensi, termasuk menyiapkan lulusan unggul dan berkualitas,”pungkas dia. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru