26 C
Sidoarjo
Wednesday, April 23, 2025
spot_img

Dorong Akselerasi Kurikulum Kewirausahaan

Belakangan ini, potret kondisi persaingan dan perkembangan dunia kerja bisa terbilang sangatlah cepat dan kompetisinyapun semakin ketat. Kondisi pasar kerja global yang ditandai dengan terintegrasinya tenaga kerja antar negara juga meningkat dengan disertai munculnya ragam – jenis pekerjaan baru seiring dengan inovasi sains-teknologi maupun meningkatnya kreativitas. Ditambah adanya fakta tantangan ketenagakerjaan di era global yaitu kurangnya kesempatan kerja produktif sebagai akibat ketidakstabilan dan fluktuasi yang terjadi pada ekonomi global.

Melihat fakta yang demikian, logis adanya jika korelasi atau hubungan antara sektor pendidikan dengan serapan ketenagakerjaan di negeri ini perlu mendapat perhatian semua pihak termasuk pemerintah. Pasalnya, jika realitas tersebut terabaikan terkhawatirkan menimbulkan menumpukan angka pengangguran intelektualitas dan akan menjadi ancaman tersendiri bagi bangsa dan negeri ini.

Hasil penelitian McKinsey, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), dan International Labour Organization (ILO) 2021 menemukan adanya kesenjangan antara sistem pendidikan dengan dunia kerja di Indonesia. Kesenjangan tersebut yaitu lulusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna kerja. Begitupun, merujuk data BPS pada 2020, dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar enam orang yang menganggur atau sekitar 6,26% dari jumlah angkatan kerja. Dilanjutkan, di bulan Februari 2021, terdapat 19,10 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak covid-19. Masalah yang terbesar ialah pengangguran yang bertambah 1,62 juta orang akibat pandemi covid-19. Permasalahan pada serapan dunia kerja dengan lulusan perguruan tinggi ini telah menjadi perhatian pemerintah.

Berita Terkait :  EIGERIAN Surabaya Resmikan untuk Satukan Ratusan Pegiat Petualangan dan Lingkungan di Kota Pahlawan

Oleh sebab itu, dunia pendidikan idealnya perlu bisa hadir mengantisipasi potensi pengangguran tersebut. Salah satunya, adalah perlu dihadirkannya kurikulum kewirausahaan sejak dini. Melalui muatan kewirausahaan sekiranya bisa disesuaikan dengan potensi lokal di tiap daerah agar potensi lokal dan produk lokal pun bisa mewarnai produk pasar. Melalui kurikulum kewirausahaan dalam pendidikan sekiranya bisa hadir memberikan kontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, berdaya saing, dan siap bekerja secara profesional.

Masyhud
Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru