Hari pertama Kampanye di Jombang
Jombang, Bhirawa
Hari pertama kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) Jombang 2024, Rabu (25/9), pasangan calon nomor urut satu, Mundjidah – Sumrambah, melaksanakan dialog dengan masyarakat Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Pada forum dialog dan sambung rasa tersebut, Mundjidah Wahab mengajak warga yang hadir untuk menyampaikan permasalahan serta harapan terhadap kepemimpinan Mundjidah – Sumrambah di Kabupaten Jombang, jika nanti memenangkan Pilkada Jombang 2024.
Sejumlah warga pun menyampaikan kepada Mundjidah terkait peningkatan tunjangan untuk guru ngaji atau guru TPQ, pemerataan penerima manfaat program PIP, serta adanya bantuan bibit gratis untuk petani serta tetap berjalannya subsidi pupuk.
Menanggapi aspirasi tersebut, Mundjidah Wahab menyatakan bakal serius memperhatikan nasib dan tingkat kesejahteraan guru ngaji atau guru TPQ di Kabupaten Jombang.
Terlebih kata dia, program peningkatan kesejahteraan guru ngaji dan TPQ di Kabupaten Jombang telah berjalan saat dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Jombang pada periode 2013 – 2018, serta pada saat dirinya menjadi Bupati Jombang pada periode 2018 – 2023. “Tunjangan guru ngaji, guru TPQ, Insyaallah nanti kita perhatikan. Kemarin tunjangannya secara bertahap sudah kita naikkan. Nanti juga akan naikkan lagi,” ujar Mundjidah Wahab.
Dia menambahkan, Mundjidah – Sumrambah yang kembali berpasangan untuk maju pada Pilkada Jombang 2024, merumuskan sejumlah program unggulan. Di antaranya adalah meningkatkan kesejahteraan ustadz/ustadzah, hafidz dan hafidzah bagi kemajuan madrasah diniyah.
Berdasarkan catatan hingga akhir kepemimpin Mundjidah – Sumrambah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang, pada 2023 terdapat 1.825 lembaga TPQ di Kabupaten Jombang yang tercatat dan terverifikasi.
Dari 1000 lebih TPQ tersebut, 6.510 guru ngaji telah menerima insentif dari Pemerintah Kabupaten Jombang dengan nominal sebesar Rp. 600.000. Besaran insentif yang diterima guru ngaji di Kabupaten Jombang pada 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, setiap guru ngaji atau guru TPQ menerima insentif sebesar Rp. 500.000.
Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Warsubi – Salman, pada hari pertama kampanye ini tidak mengambil jadwal kampanye. Mereka hanya melakukan pertemuan dengan para tokoh. Dan esok harinya baru mereka melakukan kampanye di zona yang telah ditetapkan KPU. “Hari ini sowan ke beberapa tokoh dan menerima beberapa tamu di rumah. Besok mas,” terang salah satu tim pemenangan Warsubi – Salman, Fanani. [rif.wwn]
