Rubah Lahan Kumuh Menjadi Taman Asri serta Pusat Tanaman Sayur dan Buah
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo
Bahtiar Santoso baru setahun lebih menjabat sebagai Kepala UPT-BLK Situbondo. Berkat tangan dinginnya, lahan kantor yang semula kumuh dan tak terurus, berhasil dirubah menjadi kawasan taman yang asri serta menjadi pusat tanaman sayuran berikut buah buahan segar.
Sekitar pukul 09.00, Selasa (20/5) Bhirawa mendatangi Kantor UPT-BLK (Unit Pelaksana Teknis- Balai Latihan Kerja) Situbondo. Saat baru masuk kantor yang berada di Jalan Basuki Rahmad, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, cukup ramai. Sepertinya ada kegiatan pelatihan yang diikuti para pemuda Situbondo.
Tak berselang lama, Bhirawa berhasil bertemu dengan Bahtiar Santoso, Kepala UPT BLK Situbondo. Pria asli kelahiran Malang itu langsung mengajak berbincang diruang kerjanya, di lantai II.
“Silahkan masuk mas, kita ngobrol di ruang kerja saya saja. Di sini (lantai satu) tidak ada minumannya,” ujar Bahtiar Santoso, penuh senyum.
Pria yang suka naik sepeda gunung itu sekilas mengaku awal mula berdinas di Situbondo, berkomitmen untuk merubah kawasan lahan belakang kantor yang kumuh menjadi lahan yang produktif.
“Ya awalnya di sini (halaman belakang) tidak enak dipandang. Perlahan saya bersama isteri merubah menjadi taman yang asri. Sebagian lagi saya tanami buah buahan dan sayuran berupa polibag,” tandas mantan PLT Kepala UPT-BLK Jember itu.
Tak cukup itu, sebagian lahan yang semula tidak terurus, oleh Bahtiar Santoso, ditanami pisang, buah belimbing, pepaya dan beberapa jenis tanaman buah segar lainnya.
“Kami juga merubah lahan disini dengan tanaman padi. Ini nanti pendapatannya atau keuntungannya kami setor ke kas daerah Pemprov Jatim,” ujar Bahtiar.
Kapan merubah kawasan itu ? Bahtiar mengaku melakukan perubahan itu setelah selesai menuntaskan tugas sebagai ASN dan terkadang dilakukan pada malam hari.
“Silahkan lihat sendiri perbedaan kawasan UPT-BLK Situbondo saat ini dengan sebelumnya. Ini saya sendiri dibantu isteri yang terjun langsung merubahnya,” tegas pria yang pernah berdinas di Madura itu.
Perubahan lain yang terlihat mencolok, kawasan tersebut di pasang beberapa set kursi-meja dari kayu, yang semula mebeler tersebut tidak terawat. Setelah di cat dan dipernis, kursi dan meja bisa layak digunakan sebagai lokasi yang nyaman untuk menyambut tamu.
“Kemarin kami ada tamu dari Polda Jatim, lebih suka menempati kawasan disini. Karena selain asri juga angin datang dari kawasan persawahan yang ditanami padi,” imbuh Bahtiar.
Untuk hasil dari tanaman buah dan sayuran, sambung Bahtiar, tidak ia jual melainkan dipanen untuk dibagi bagikan secara merata kepada staf UPT-BLK Situbondo.
“Selagi kita bisa berbagi, ya kita amalkan. Sebab tanaman ini tidak masuk dalam aset negara yang harus kami setor. Ini (buah dan sayuran) sudah beberapa kali kami panen dan dibagi bagikan,” papar Bahtiar, yang kini mengaku berusia 55 tahun itu.
Tak cukup itu, sejak berdinas di Situbondo, ia lebih suka menaiki motor dibanding naik mobil. Karena selain lebih enjoy, kupasnya, dengan naik motor ia tidak perlu merepotkan seorang sopir.
“Kalau cuma menghadiri kegiatan di lokal Situbondo, saya lebih suka naik motor. Selain lincah juga bisa efisiensi. Kecuali kalau ada acara di Pemprov Jatim, saya baru naik mobil dinas,” tutur Bahtiar.
Saat ini, Bahtiar juga banyak menggagas sebuah inovasi baru untuk peserta yang melakukan pelatihan di UPT BLK Situbondo. Diantaranya, sebut Bahtiar, melakukan kerjasama magang dengan Perumda Air Minum Tirta Baluran Situbondo, Kampus Unars serta BTPN Syariah.
“Kami juga punya kolaborasi dengan pengrajin batik yang ada di Desa Rajekwesi, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Kami siap memberikan bantuan disana. Tentunya berkolaborasi juga dengan Pemkab Situbondo dan Diskoperindag Kabupaten Situbondo,” sambung Bahtiar.
Termasuk diantaranya, tambah Bahtiar, membuat berbagai inovasi program unggulan yang dilakukan di internal UPT BLK Situbondo. Misalnya memberikan kemudahan dan tanpa biaya kepada industri untuk melakukan rekruitmen, termasuk sarananya seperti kursi, meja, sound sistem dan ruangan ber-AC, sediakan dengan lengkap.
“Sehingga lulusan di sini bisa cepat diterima bekerja. Terbukti ada lulusan sini yang diterima di BTPN Syariah.,” pungkas Bahtiar Santoso. [awi.gat]