Kota Madiun, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Madiun, Dr. Lismawati membuka Sosialisasi Sistem Penerimaam Murid Baru (SPMB) Jenjang TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri Kota Madiun Tahun 2025-2026 di gedung Diklat Pemkot Madiun, Kamis (8/5) dilanjut ngantor di sekolah-sekolah secara bergantian.
Usai acara sosialisasi SPMB, kepada awak media, Dr. Lismawati mengatakan, dulu namanya PPDB sekarang SPMB itu hanya ganti nama saja. Namun subtansinya sama. Soal aturan mainnya masih mirip seperti tahun kemarin dan tidak terjadi perbedaan yang mencolok. Jalurnya ada 4, takni jalur domisili, jalur prestasi. Jalur mutasi kemudian jalur afirmasi. “Kalau dulu jalur zonasi dan sekarang jalur domisili. Tetapi secara subtansinya sama,”kata Lismawati.
Dikatakan oleh Lismawati, dulu menggunakan jalur prestasi rapor dan sekarang ada tambahan tes akademik akan difokuskan di suatu tempat begitu. Sedang untuk yang sekolah swasta akun.id nya akan dibuatkan. “Kalau dulu masih boleh si anak dititipkan di KK (kepala keluarga) orang lain. Tetapi sekarang si anak harus jadi satu KK dengan keluarganya dan si anak tidak boleh dititipkan ke orang lain. Perbandingannya, untuk Domisili 40 persen, prestasi 35 persen , afirmasi 20 persen dan untuk mutasi 5 persen,”terangnya.
Mengutif dalam pemaparan pada sosialisasi SPMB presentasi daya tampung, untuk SD domisili 80 persen, afirmasi 15 persen dan mutasi 5 persen. Sedang untuk SMP domisili 40 persen, afirmasi 20 persen, prestasi 35 persen dan mutasi 5 persen.
Terkait masalah Kadindik Kota Madiun ngantor (berkantor) di sekolah-sekolah secara bergantian ?. Kandindik menyatakan, pindah kantor di sekolah-sekolah, dalam rangka mengepus sekolah. Misalnya, hari ini Kepala Dinas Pendidikan ngantor di sekolah mana. Mulai eselon IV sampai pengawas itu, dijadual sendiri-sendiri. Jadi masing-masing mempunyai tanggungjawab sekolah bersangkutan. “Tujuannya kami harus tahu permasalahan yang terjadi di sekolahan tempat kita tempati untuk kantor kami (Kepala Dindik),” bebernya.
Dengan demikian lanjutnya, bisa diketahui kalau sekolah itu rapi, bersih dan diharapkan tidak ada permasalahan lainnya. Dan yang jelas, sekolah itu nyaman untuk pembelajaran buat anak-anak. “Untuk hari ini, kami ngantor di SMPN 2 Kota Madiun dan peninjauan di SDN 02 Mojorejo Kecamatan Taman Kota Madiun,”jelasmya.
Disinggung soal sejauh mana kinerja setelah pindah-pinda kantor atau ruang kerja ?. Spontan Kadindik Kota Madiun, Dr. Lismawati menyatakan, “Hasilnya kinerja setelah pindah kantor ke sekolah satu ke sekolah lainnya hasil kenerja luar biasa. Karena dalam masalah ini kinerja kami selalu memakai IT,” katanya.
“Karena di setiap kami datang, semua guru dikumpulkan dibrifing dulu. Dalam hal ini, semua harus handarbeni. Lha ini kan tempat mencari pangopo jiwo. Kalau semua guru tidak handerbeni, ya tidak berkah untuk memberikan bekal ke keluarganya,”katanya.
Dijelaskan pula, setelah ngantor di sekolah-sekolah, setiap harinya pukul 17 00 sore semuanya ngumpul untuk memberikan laporan kinerja pada hari itu. “Karena dalam masalah ini, sebelum menjalankan ngantor di sekolah secara bergantian itu, kami mengumpulkan guru dan pengawas sekolah untuk diberitahukan kalau kami hari ini ngantor disekolah A misalnya. Sehingga bekal keperluan kantor selalu dipersiapkannya,”jelasnya.
Dengan cara itu, paling tidak sekolah bersangkutan mempersiapkan kerapian, keindahan kantor di sekolah yang ditempati untuk kantor Kadindik. “Lha seperti ini, saya tidak mau. Meski ini tanaman juga harus dipelihari dan dijaga, agar tetap segar bugar,”kata Kadindik seraya menyabuti dedaunan bunga yang sudah kering kepada awak media saat mengikuti peninjauan di SDN 02 Mojorejo, Kamis (8/5). [dar.wwn]