Mobil truk tangki milik BPBD Kab Malang saat mendistribusikan air bersih pada masyarakat desa yang mengalami kekeringan. foto: cahyono/Bhirawa.
Kab Malang, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dalam bulan kemarau saat ini, telah memprediksikan akan terjadi kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah setempat. Sedangkan ancaman kekeringan dan Karhutla tersebut diperkirakan pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Senin (9/9), kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan siaga darurat kekeringan dan karhutla sejak 1 Agustus-30 September 2024. Sedangkan siaga yang sudah kita lakukan, untuk sementara ini ada beberapa desa yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih. Namun, untuk Karhutla masih belum adanya kebakaran, meski belum terjadi kebakaran hutan, tapi pihaknya meningkatkan status menjadi tanggap darurat kekeringan dan Karhutla, sejak 1 September-31 Oktober 2024.
Menurutnya, ada beberapa desa di wilayah Kabupaten Malang yang mengalami kekeringan, sehingga meminta bantuan air bersih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, seperti Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Desa Mentaraman dan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo. Sehingga dengan permintaan air bersih tersebut, maka pihaknya mendistribusikan air bersih kepada desa yang mengalami kekeringan. “Setiap desa rata-rata mendapatkan distribusi air bersih seberat 15.000 liter, atau tiga mobil tangki yang masing-masing berisi 5000 liter air bersih,” jelasnya.
Sedangkan, lanjut Sadono, untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau, maka
Pemkab Malang melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang melakukan pengeboran dan pompanisasi di desa-desa, yang salah satunya di Kecamatan Lawang. Selain itu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang juga melakukan perluasan jaringan distribusi air, mulai dari Kecamatan Gedangan hingga Kecamatan Sumbermanjing. Hal itu dilakukan, agar pada musim kemarau masyarakat setempat tidak lagi kesulitan air bersih.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan, berdasarkan data tahun 2023, wilayah di Kabupaten Malang yang berpotensi terdampak kekeringan terdapat 20 desa yang tersebar di enam kecamatan. Sedangkan wilayah Kecamatan Donomulyo, pada tahun lalu tidak terdampak kekeringan, namun untuk tahun ini lebih dahulu mengalami kekeringan air bersih. Sehingga desa yang mengalami kekeringan bisa bertambah dan berkurang, salah satunya Desa Mentaraman, pada tahun 2017 terjadi kekeringan, kemudian di tahun 2024 ini melaporkan adanya kekeringan. “Lain dengan Desa Sumberoto, tahun kemarin memang terjadi kekringan,” ujarnya.
Dikutip dari berita online, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur (Jatim), bahwa prakiraan musim kemarau di Kabupaten Malang akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober 2024 mendatang. Dan suhu akan tidak terlalu dingin karena ada tutupan awan, serta kelembapan akan cenderung tinggi dan dapat mengakibatkan sensasi gerah. Sehingga juga menyebabkan kelompok umur belia dan lansia dapat lebih mudah terganggu kesehatannya. “Kami mengimbau masyarakat untuk menggiatkan gerakan Menutup, Mengubur, Menguras (3M) segala perabotan rumah tangga untuk menghindari kondisi lembap yang memudahkan tumbuh kembang nyamuk,” papar Staf Analisa BMKG Stasiun Klimatologi Jatim Andang Kurniawan. (cyn.hel).