25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Menuju Desa Bebas Stunting, Pemdes Ngepung Gresik Jadikan Program Prioritas RKPDes 2026

Gresik, Bhirawa
Pemerintah Desa Ngepung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik menggelar Rembug Stunting, sebagai rangkaian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2026. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Ngepung dengan melibatkan perangkat desa, BPD, PKK, kader posyandu, bidan desa, pendamping desa, serta tokoh masyarakat.

Kepala Desa Ngepung, Suparnata menyebut, percepatan penurunan stunting menjadi fokus prioritas pemerintah desa, untuk menyusun dan melaksanakan rencana aksi terpadu. Selain prioritas anggaran juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan penurunan angka stunting, guna mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

”Masalah stunting tidak hanya menyangkut kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi. Maka hasil rembug ini kami masukkan dalam program prioritas RKPDes 2026,” ujarnya, Rabu(17/9).

Evaluasi kasus stunting di Desa Ngepung terus mengalami penurunan, tahun 2023 tercatat 15 anak balita terindikasi stunting, turun menjadi 9 anak pada tahun 2024, dan 2025 tersisa 6 anak. ”Alhamdulillah, penurunan ini hasil kerja bersama semua pihak. Namun, target kami adalah menjadikan Desa Ngepung bebas stunting,” tegas Suparnata.

Dalam rembug itu usulan program mengemuka, seperti peningkatan layanan posyandu, pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dan balita, penyuluhan gizi keluarga.

Suryani, Bidan desa bersama kader posyandu Desa Ngepung, mengaku pentingnya kesinambungan program di tingkat desa, para kader dilapangan juga melihat langsung perbaikan kondisi Balita.

Berita Terkait :  Kodim 0815/Mojokerto Bersama PT PIM Gelar Bedah Rumah Warga

”Kondisi balita dari tahun ke tahun membaik. Dengan adanya dukungan pemerintah desa, khususnya di RKPDes 2026, kami optimis stunting bisa terus ditekan bahkan hilang sama sekali,” ungkapnya.

Pendamping desa turut menegaskan bahwa kegiatan rembug stunting adalah langkah strategis dalam perencanaan pembangunan desa. ”RKPDes harus responsif terhadap masalah stunting. Dengan begitu, program kesehatan tidak hanya terencana, tetapi juga langsung menyentuh keluarga sasaran,” katanya.

Dengan rembug stunting ini, Pemdes Ngepung menegaskan komitmennya untuk menghadirkan RKPDes 2026 yang lebih pro-kesehatan, berpihak pada tumbuh kembang anak.

Pemdes Ngepung berkomitmen menjadikan penanganan stunting sebagai program prioritas utama RKPDes 2026, sejalan upaya pemerintah pusat dan kabupaten dalam percepatan penurunan stunting.

Ketua TIM Penggerak PKK Desa Ngepung, Musriatun Khayati, juga menekankan kegiatan rembug stunting merupakan instrumen penting dalam perencanaan pembangunan desa.

”Dengan mengintegrasikan program kesehatan ke dalam RKPDes, desa dapat memastikan intervensi stunting dilakukan secara berkelanjutan dan tepat sasaran,” tukasnya.

Berdasarkan SSGI angka stunting nasional menurun dari 21,5% (2023) menjadi 19,8% (2024), di Jatim turun menjadi 14,7%, sementara di Gresik turun tipis dari 15,4% ke 15,2%, menempati urutan ke 8 se-Jatim.

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Gresik aktif hingga tingkat desa, meluncurkan program unggulan seperti Gresik Urus Stunting (GUS) dan Detak Keris untuk menekan angka stunting hingga satu digit pada 2030. [eri.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru