Keempat Paslon saling adu gagasan di debat publik ketiga. foto: Ayu Firdausiyah Ahmad/Bhirawa.
Kota Probolinggo, Bhirawa.
KPU Kota Probolinggo merampungkan tahapan Pilkada debat publik ketiga, yang digelar di gedung serba guna Widya Harja Kota Probolinggo, Kamis (21/11) malam. Debat ini menjadi ajang pemaparan visi-misi dan program Paslon Pilwali Kota Probolinggo.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran seluruh rangkaian debat publik yang berlangsung sejak debat pertama hingga debat pamungkas.
“Alhamdulillah, semua berjalan aman, kondusif, dan sesuai dengan ekspektasi kami.” Ujar pria yang akrab disapa Radfan.
Dengan mengusung tema “Ekonomi dan Birokrasi Tangguh serta Kota Berkelanjutan,” debat ini menjadi ajang final bagi para pasangan calon (paslon) untuk memaparkan visi dan program unggulan mereka.
Radfan juga mengingatkan kepada masyarakat Kota Probolinggo untuk menggunakan hak suaranya saat pemungutan suara di tanggal 27 November 2024 nanti.
Sebab, menurutnya, suksesnya debat publik saja tidak cukup, karena harus diimbangi dengan partisipasi masyarakat dalam pemungutan suara nanti.
Usai debat, masing-masing paslon Pilwali Kota Probolinggo menyampaikan tanggapannya atas pertanyaan para wartawan. Dimulai dari paslon nomor 01 Sri Setyo Pertiwi – M. Rahman yang menekankan kolaborasi antarpaslon untuk membangun Kota Probolinggo.
“Karena tujuannya sama-sama baik dari paslon 1, 2, 3 dan 4, oleh sebab itu program yang kami buat akan dikolaborasikan dengan paslon lain,” ungkap Tiwi, sapaan calon walikota yang diusung PDI Perjuangan ini.
Tanggapan kedua disampaikan paslon 02, Fernanda Zulkarnain-Abdullah Zabut. Mereka akan lebih fokus pada masalah Good Governance dan kesejahteraan ASN-Non ASN serta berkomitmen menata pembangunan secara merata di seluruh wilayah kota.
“Kami ada program Nata Kota, akan kami bangun secara serentak dengan mendengar suara masyarakat, terutama dari musrenbang,” terang Fernanda.
Berikutnya, Paslon nomor 03 Dokter Aminuddin – Ina Buchori, kepada wartawan mengatakan akan menekankan pentingnya good governance dan keterbukaan informasi publik.
Menurutnya, keterbukaan informasi ini berdampak positif untuk pembangunan Kota Probolinggo ke depan, terutama dalam mendorong iklim investasi melalui kegiatan-kegiatan lokal.
“100 event ini bisa dilakukan, ini dapat menggerakkan ekonomi. Pedagang kecil bisa mendapatkan keuntungan, pengunjung bisa menginap di hotel, semua pihak ikut terlibat,” jelas Dokter Aminuddin.
Tanggapan terakhir disampaikan paslon 04 Habib Hadi Zainal Abidin-Zainal Arifin.
Hadi Zainal berkeyakinan bahwa sebagian besar visi-misi paslon lain telah dilakukannya di masa kepemimpinannya.
“Perdebatan yang muncul sebagian besar sudah kami kerjakan di masa saya memimpin. Saya yakin masyarakat bisa melihat hasilnya dan menentukan pilihan dengan jelas. Saya harap dapat bisa melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan,” ujarnya.
Di akhir acara, Radfan menambahkan harapannya bahwa ia berharap rangkaian debat kesatu hingga ketiga, dapat memberikan gambaran kepada masyarakat untuk menentukan pilihan terhadap calon pemimpin mereka dengan baik. (fir.hel)