Sidoarjo, Bhirawa
Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo mengumpulkan 15 perangkat daerah untuk persiapan mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang akan diselenggarakan oleh MENPAN RB tahun 2025 ini.
“15 inovasi dari OPD ini kita anggap sebagai inovasi unggulan dari Kabupaten Sidoarjo,” kata Kepala Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, Arif Mulyono SSTP MAP, Jum at (16/5) akhir pekan lalu.
Sebanyak 15 inovasi unggulan itu, diantaranya berasal dari Dinas P3AKB, Dispendukcapil, Diskop UM, Disperindag, Dinas Perkim. Disnaker, BPPD, Dinas PUBM/SDA, Kecamatan Porong, RS SIBAR, Puskesmas Tarik, Balongbendo, Barengkrajan, Buduran dan Kepadangan.
Pada tahun 2025 ini, dianggap Arif sebagai masa transisi. Sehingga pada tahun 2026 nanti, kegiatan KIPP akan bisa dihandel oleh Bappeda Sidoarjo.
Disampaikan Arif, Kabupaten Sidoarjo mempunyai Perbup Inovasi daerah. Masalah pembinaan, pengumpulan data, monitoring, koordinasi, akan dihandle oleh perangkat daerah yang mempunyai unit Litbang.
“Bagian Organisasi hanya melakukan monitoring dari hasil inovasi. Kepuasan naik atau pengaduan menurun,” jelasnya usai Rakor persiapan KIPP tersebut.
Pemkab Sidoarjo dalam KIPP tahun 2025 ini akan mengirim 15 inovasi, seperti quota yang diberikan kepada Kabupaten/Kota yang ikut kegiatan tahunan itu.
Sebanyak 15 inovasi tersebut, sudah diseleksi oleh tim Balitbang Bappeda Sidoarjo. Melihat dari sisi kematangan inovasi, yakni sudah dijalankan selama 2 tahun, sebagaimana syarat dari KIPP.
Pada tahun 2023 lalu, 2 inovasi dari Kabupaten Sidoarjo sempat tembus dalam TOP 99. Yakni inovasi IREBON dari Dinas Perikanan Sidoarjo dan KOPI PAHIT dari Puskesmas Porong.
Hasil di tahun 2023 itu dianggap bagus, karena pada tahun 2022, hanya 1 inovasi yang lolos, dan itupun sampai pada TOP 45. Yakni inovasi SIPRAJA.
“Harapan kita dengan semakin banyak yang kita kirim pada tahun 2025 ini, akan semakin banyak inovasi dari Sidoarjo yang lolos sampai TOP 99,” kata Arif. [kus.kt]