26 C
Sidoarjo
Monday, May 12, 2025
spot_img

STIESIA Surabaya Tambah Tiga Guru Besar, Siap Berkontribusi untuk Masyarakat


Surabaya, Bhirawa
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya mengelar Pengukuhan guru besar yang sekaligus sebagai salah satu rangkaian perayaan Dies Natalis STIESIA yang ke-53, di Hall STIESIA Surabaya.

STIESIA Surabaya menambah 2 guru besar bidang akuntansi dan 1 guru besar bidang manajemen, Tiga guru besar yang dikukuhkan tersebut antara lain Prof. Dr. Suwitho guru besar STIESIA di bidang manajemen, M Si, Prof Dr Wahidahwati, S E, M Si, Ak, CA dan Prof Dr Lilis Ardini, S E, M Si, Ak, CA, merupakan guru besar bidang akuntansi. Senin, (21/4)

Ketua STIESIA Surabaya, Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S E, M Si, Ak, CA, mengatakan sebagai Lembaga pendidikan tinggi tentunya terus berkembang miningkatkan mutu SDM baik dosen maupun tenaga pendidikan yang ada.

“Sebelumnya di tahun 2023 terdapat tiga dosen yang memenuhi kualitifikasi ke guru besar, sukur hari ini kita menyumbang tiga guru besar lagi saat merayakan Diesnatalis ke-53, jadi sekarang total terdapat 10 guru besar di bidang Akuntasi dan Manajemen,” jelasnya.

Lanjut Prof. Nur menjelaskan pada tahun ini target menambah dua guru besar, tinggal memenuhi sarat administrasi. “Untuk waktu dekat ini yang memenuhi ada satu guru besar yang sudah di ajukan, tetapi target kita ada dua guru besar semoga bisa diselesaikan sarat-sarat untuk memenuhi pengajuhanya,” ujar Prof. Nur

Prof. Nur berharap dengan bertambahnya gelar guru besar, ilmu yang dimilki tidak hanya untuk bidang akademik, tetapi ilmunya lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Serta bisa bersinergi dengan program-program pemerintah agar link dan singkrong antara kebutahan masyarakat yang saat ini bisa kita berikan solusi terbaik.

Berita Terkait :  Marginalisasi Siswa Miskin Melalui Sekolah Rakyat

Sementara itu, guru besar STIESIA di bidang manajemen, Prof. Suwitho, dalam judul penelitianya yang berjudul “Pemasaran Hijau Untuk Bisnis Berkelanjutan dan Generasi Masa Depan,” yang membahas pentingnya penerapan strategi pemasaran berkelanjutan yang sejalan dengan nilai-nilai lingkungan dalam merancang bisnis yang berorientasi masa depan.

“Kita dihadapi global warning yang dimana itu ulah manusia, kita sebagai peneliti memberikan kontribusi, solusinya dengan pemasaran hijau (green Marketing) dimana pada keberlanjutan lingkungan, yang mana produksi yang rama tidak mencemarkan alam,” ungkapnya.

Prof. Suwitho menyampaikan Pengaruh Kualitas produk, harga, fasilitas dan emosional terhadap kepuasan pelanggan, karena sekarang masyarakat mulai sadar kepedulia lingkungan itu penting, jadi Perusahaan mulai merespon harus meyesuakan dengan program greed tersebut, kalo itu dilakukan produsen akan memiliki keunggulan kompetitif, sesuatu yang berbeda karena arahnya keberlanjutan terhadap alam.

“Harapan keterlibatkan pemerintah dengan menstimulus perusahaan maupun konsumen, kalo itu di padukan green marketing akan berjalan, produsen di untungkan, konsumen di untungkan dan lingkungan terjaga” tutur Prof. Suwitho.

Guru besar bidang akuntansi Prof. Wahidahwati juga membagikan pandangannya dalam penelitian ilmiah bertajuk “Analisis Good Governance dan Dampaknya pada Determinan Kinerja Pemerintah Daerah Kota Surabaya”, dimana memberikan wawasan mengenai penerapan good governance sebagai penentu utama peningkatan kinerja pemerintahan daerah.

“Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Pengedalian Internal sangat berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah terutama di Pemerintah Kota Surabaya,” ucapnya.

Berita Terkait :  Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 2,26 persen

Prof. Wahidahwati membutikan dengan banyaknya prestasi yang didapat pemerintah Kota Surabaya seperti penghargaan dari Kemendagri dan meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 13 tahun berturut-turut.

Guru besar berikutnya adalah Prof Dr Lilis Ardini, S E, M Si, Ak, CA pakar Akuntansi Pemeriksaan (Audit), menyoroti peran penting teknologi dengan mengambil tema “Peranan Audit Berbasis Artificial Intelligence Dalam Mendeteksi Indikasi Fraud Pada Era Transformasi Digital.” Menjelaskan bagaimana penggunaan artificial intelegence (AI) dapat mengidentifikasi dan mencegah kecurangan (fraud) dalam proses audit, terutama di era digital seperti saat ini. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru