Tulungagung, Bhirawa
Memasuki puncak musim hujan, Pemkab Tulungagung bersiaga menghadapi bencana hidrometeorologi. Saat ini sudah disiapkan setidaknya 1.000 personel dan sejumlah peralatan dalam menghadapi dan menanggulangi bencana tersebut.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, usai apel kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tulungagung di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Selasa (10/12), mengatakan kewaspadaan diperlukan untuk mengatasi dan menanggulangi bencana hidrometerologi.
“Sekarang sudah musim hujan. Curah hujan mulai tinggi. Kemarin hari Jumat (6/12), di Kota Tulungagung sudah ada banjir meski kemudian cepat surut,” ujarnya.
Ia menyebut menghadapi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tulungagung sudah disiapkan sejumlah personel. Selain juga sejumlah peralatan.
“Secara kuantitas untuk menghadapi bencana hidrometeorologi sudah ada 1.000 lebih personel yang bisa dikerahkan. Ini karena bukan hanya dari unsur pemerintah saja, tetapi juga dari sejumlah relawan,” paparnya.
Relawan tersebut, lanjut Pj Bupati Heru Suseno, sudah rutin bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung. “Sehingga kalau ada kejadian bencana semua turun tangan. Bahkan kemarin kami juga minta bantuan Provinsi Jatim untuk perbaikan talud di Desa Samar yang longsor,” sambungnya.
Sebelumnya, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim ini mengatakan Pemkab Tulungagung mempunyai sejumlah personel dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Seperti di antaranya BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, puskesmas dan rumah sakit. Termasuk bantuan personel dari kepolisian dan TNI.
Pada tahun 2024 ini, Pemkab Tulungagung mencatat telah terjadi sejumlah bencana alam. Yang terbanyak adalah bencana puting beluung sejumlah 36 kejadian, kemudian disusul bencana tanah longsor sebanyak 16 kejadian dan banjir sebanyak dua kejadian.
Menurut Pj Bupati Heru Suseno, kejadian banjir di Kota Tulungagung baru-baru ini perlu ditindaklanjuti dengan pembenahan saluran air. “Dinas PUPR harus segera membersihkan saluran dan memperdalam lagi,” tuturnya sembari mengungkapkan pula jika daerah yang menjadi perhatian adalah Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang.
Ketika ditanya dana belanja tidak terduga (BTT) untuk bencana alam, Pj Bupati Heru Suseno menyatakan sudah menyediakan dananya. “Besarannya Rp 15 miliar,” bebernya.
Sedang untuk desa tanggap bencana, di Kabupaten Tulungagung saat ini berjumlah 20 desa. Ke-20 desa itu berada di tujuh kecamatan. “20 desa tanggap bencana itu ada di daerah selatan Tulungagung dan juga di barat Tulungagung. Desa yang terdampak bencana,” pungkas Pj Bupati Heru Suseno. [wed.wwn]