26 C
Sidoarjo
Monday, May 12, 2025
spot_img

UNAIR Perkuat Ekosistem Akademik dengan Pengukuhan Enam Guru Besar


Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menyelenggarakan konferensi pers pengukuhan guru besar di Lantai 4, Gedung Manajemen Kampus C UNAIR, Surabaya.

UNAIR Surabaya menambah enam guru besar di berbagai Fakultas, antara lain Prof. Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes. Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Prof. Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes. Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biostatistika dan Manajemen Informasi Kesehatan (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Prof. Dr. Prawati Nuraini., drg., M.Kes., Sp.KGA., Sub.Sp.KKA (K) Guru Besar dalam bidang Ilmu Herbal Dalam Kedokteran Gigi Anak (Fakultas Kedokteran Gigi).

Kemudian Prof. Dr. Esti Yunitasari, S.Kp., M.Kes. Guru Besar dalam bidang Ilmu Keperawatan Maternitas (Fakultas Keperawatan), Prof. Dr. Hj. Yuni Sufyanti Arief, S.Kp., M.Kes. Guru Besar dalam bidang Ilmu Keperawatan Anak (Fakultas Keperawatan), Prof. Dr. Dwi Winarni, M.Si. Guru Besar dalam bidang Ilmu Histologi Hewan (Fakultas Sains dan Teknologi). Selasa, (22/4)

Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, menjelaskan adanya hal menarik pada pengukuhan guru besar edisi kali ini, karena terdapat pasangan suami istri yang akan dikukuhkan secara bersamaan sebagai guru besar. “Sepasang suami istri dari fakultas yang berbeda tetapi dikukuhkan bersamaan, karena terbitnya kurang lebih sama,” jelasnya.

Lanjut Prof Nasih mengatakan pengukuhan ini melengkapi persentase gubes yang sudah dikukuhkan di UNAIR sebelumnya, dimana jumlah kurang lebih 17% . “Bertambahnya guru besar salah satu langkah nyata UNAIR mewujudkan berkomitmen dalam menciptakan ekosistem akademik yang unggul dan berdaya saing global,” ujar Prof Nasih.

Berita Terkait :  Gandeng Lembaga Pendidikan, SIG Pabrik Tuban Ajak Manfaatkan Sampah Plastik

Prof Nasih menambahkan guru besar yang akan dikukuhkan nantinya menjadi motor penggerak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sekaligus menjadi teladan dalam integritas, dedikasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Keseriusan UNAIR meningkatkan kualitas pendidikan akan terus mendorong terciptanya atmosfer akademik yang produktif, kolaboratif, serta inovatif demi mewujudkan perguruan tinggi kelas dunia yang humanis dan berdampak,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu guru besar dari Fakultas Kedokteran Gigi dalam bidang Ilmu Herbal Dalam Kedokteran Gigi Anak, Prof. Dr. Prawati Nuraini, drg, M Kes, Sp KGA, Sub Sp KKA (K), memaparkan bahwa peran Herbal sebagai solusi aman dan efektif untuk masa depan.

“Ketakutan anak terhadap perawat, keterbatasan tenaga ahli dan keterbatasan akses pelayanan Kesehatan gigi, dalam tantang itu pemanfaatan tanaman herbal menjadi pendekatan inovatif, sebab memiliki sifat alami, aman, minim efek samping,” paparnya.

Prof Nuraini menyebutkan bahwa potensi jahe merah mengandung senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri, antiinflamasi, antijamur dan mendukung pembentukan tulang. “Penggunaan herbal seperti Jahe Merah dalam kedokteran gigi anak merupakan Langkah strategis menyediakan akternatif perawatan aman, ekonomis, tetapi harus sesuai pendekatan ilmiah dan pengawasan professional,” tutur Prof Nuraini. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru