Situbondo, Bhirawa
Untuk memenuhi hak-hak kalangan difabel di Kota Santri Pancasila Situbondo, Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo atau PPDiS tidak hanya eksis di seluruh desa Situbondo menjadi desa inklusi. Tetapi program programnya bisa naik menjadi go-nasional. Hal ini yang dijelaskan oleh Luluk Ariyantiny, Ketua PPDiS Situbondo, di ruang kerjanya, Rabu (16/4).
Selama ini, aku Luluk, PPDiS Situbondo tidak memiliki target program kapan harus tuntas dan selesai. Pasalnya, ungkap dia, pihaknya selama ini hanya bertugas mengikuti secara berkelanjutan. “Tidak ada selama dua tahun program kita itu selesai. Tetapi program yang direncanakan itu kita pastikan terus berjalan. Seperti kemarin program ULD (Unit Layanan Disabilitas) terus berjalan hingga saat ini,” kupas Luluk.
Luluk melanjutkan, PPDiS tidak hanya eksis di Situbondo, tetapi sejak 2022 juga eksis di Kota Probolinggo. Sehingga Kota Probolinggo kini bisa terwujud menjadi Kota Inklusi. “Kedepan kami berharap PPDiS tidak hanya eksis di daerah tetapi juga bisa eksis di Jawa Timur. Artinya PPDiS ini milik Jawa Timur juga,” terang Luluk.
Masih kata Luluk, pihaknya juga ikut bangga karena PPDiS bisa menjalin kerjasama dengan Australia. Selain itu, pihak Bappeda Kota Probolinggo juga hadir ke Situbondo untuk belajar Kota Inklusi. “Nah akhirnya, Bappeda Situbondo menyampaikan kepada Bappeda Kota Probolinggo yang mengawal Kota Situbondo sebagai Kota Inklusi adalah PPDiS Situbondo,” papar Luluk.
Wanita yang dikenal ahli sebagai pemateri bidang disabilitas itu melanjutkan, di Kota Probolinggo yang membawa program tetap PPDiS Situbondo. “Kemarin kami baru rapat program dengan pengurus PPDiS dan membahas tentang Renstra PPDiS. Kita berharap PPDiS bisa go nasional dan bisa bicara disabilitas secara menyeluruh. Artinya tidak hanya eksis di Situbondo saja tetapi kita menyasar sampai ke level Provinsi Jatim,” ungkap Luluk.
Terakhir, imbuh Luluk, pihaknya ingin leading secara nasional. Ini karena, aku Luluk, program PPDiS juga berada di level program nasional. “Kita akan bersama NGO-NGO lainnya. Kebetulan PPDiS yang diberi kepercayaan memegang Jatim. Kan program dengan Australia merupakan hasil kerjasama dengan Provinsi Jatim,” pungkas Luluk.[awi.ca]