Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (UPT RSBRW) Pasuruan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim terus berupaya meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan menjahit bagi para penerima manfaat (PM). Sebagai bagian dari proses pembelajaran, instruktur tata busana melaksanakan tahap Quality Control (QC) pada setiap hasil jahitan peserta guna memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas.
Tahapan Quality Control dilakukan setelah PM menyelesaikan bagian utama dari produk jahitan yang tengah dikerjakan. Dalam proses ini, Wiku selaku instruktur memeriksa secara detail mulai dari pola, kerapian jahitan, kesimetrisan ukuran, hingga kekuatan sambungan kain. Jika ditemukan bagian yang belum sesuai, peserta diarahkan untuk melakukan perbaikan agar hasil akhir menjadi lebih sempurna.
Instruktur menegaskan bahwa QC merupakan tahap penting dalam dunia penjahitan profesional. “Selain meningkatkan ketelitian, proses ini juga melatih peserta agar terbiasa bekerja dengan standar industri, di mana kualitas menjadi prioritas utama,” ujarnya.
PM juga diberikan pemahaman bahwa setiap produk harus memiliki nilai estetika sekaligus kenyamanan saat digunakan. Suasana pelatihan berlangsung aktif dan interaktif; para peserta tampak antusias menerima masukan yang diberikan. Banyak di antara mereka merasa lebih percaya diri karena dapat mengetahui secara langsung kelebihan dan kekurangan hasil karya mereka.
Kepala UPT RSBRW, Sri Mariyani, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa melalui pembinaan yang sistematis dan terarah seperti ini, para penerima manfaat dapat terus meningkatkan kemampuan teknis secara berkelanjutan. “Produk jahitan tidak hanya menjadi media belajar, tetapi juga berpotensi dikembangkan menjadi karya bernilai ekonomis di masa mendatang,” ujarnya.
Dengan pelaksanaan Quality Control secara rutin, UPT RSBRW Pasuruan optimistis para penerima manfaat dapat menghasilkan produk yang layak pakai, berkualitas, dan berdaya saing.[rac.ca]