28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Balad Grup Usul pada Presiden Hentikan Ekspor BBL, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram

Situbondo, Bhirawa.
Bandar Laut Dunia (Balad Grup) berkomitmen akan melanjutkan usaha perikanan budidaya di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur Indonesia. Dengan beberapa prioritas utama perikanan budidaya yang akan dilanjutkan secara besar-besaran pada lima usaha budidaya

Menurut Jhi Lilur, owner Balad Grup kelima sektor tersebut diantaranya meliputi budidaya rumput laut, budidaya lobster, budidaya teripang, budidaya kerapu dan budidaya kerang. “Ya, Bandar Laut Dunia Grup akan melanjutkan budidaya rumput laut di Gugusan Teluk Kangean dan Laut Kangean seluas 50.000 hektar lahan. Kini Bandar Laut Dunia Grup sedang berupaya menjadi pembudidaya rumput laut terbesar di dunia,” terang Jhi Lilur, Minggu (12/10).

Bandar Laut Dunia Grup, aku Jhi Lilur, melalui anak usahanya Bandar Rumput Laut Nusantara Grup atau Brulantara Grup meyakini mampu membawa Indonesia menjadi raja budidaya rumput laut dunia. “Kami siap melanjutkan budidaya ini karena Indonesia diberi anugerah geografis istimewa dengan posisi berada di tengah garis khatulistiwa memperoleh banyak keajaiban. Salah satunya adalah anugerah lobster,” terang Jhi Lilur.

Di Asia saja, lanjut dia, lobster hanya ada di Indonesia dan Philipina, dengan kualitas lobster Indonesia jauh lebih unggul dibanding Philipina. “Sebagai pembudidaya lobster saya ingin mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan ekspor Benih Bening Lobster dan mengganti dengan ekspor lobster 50 gram,” usul Jhi Lilur.

Berita Terkait :  FORKI Sidoarjo Juara Umum Jatim Open Dispora Cup I Karate Championship

Apabila Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto menerbitkan Perpres penghentian ekspor BBL lalu diganti dengan ekspor lobster 50 gram, maka budidaya lobster akan menjamur di Indonesia. “Ini karena para pengekspor BBL harus berbudidaya BBL sampai menjadi lobster dengan berat 50 gram,” tandas Jhi Lilur.

Sementara itu hubungan dengan Vietnam, kupas Jhi Lilur, akan tetap terjaga baik karena pihaknya tetap berjualan lobster 50 Gram ke Vietnam, sebagai pengganti BBL. “Secara khusus, saya akan berkirim surat elektronik atau surel kepada Presiden RI,” urai Jhi Lilur.

Di sisi lain, terang Jhi Lilur, Bandar Laut Dunia Grup akan memulai Budidaya 2 jenis kerang yakni jenis kerang putih dan kerang coklat. Sementara jenis kerang putih khusus akan di ekspor ke China. Sedangkan kerang coklat khusus untuk memenuhi pakan lobster.

“Bandar Laut Dunia Grup jiga akan melanjutkan budidaya teripang di Gugusan Teluk Kangean. Ini akan dilakukan studi banding ke China terlebih dahulu untuk mempelajari budidaya teripang modern di China, sekitar akhir Oktober. Ilmu budidaya teripang ala keramba jaring apung di China akan Balad Grup terapkan di budidaya teripang di Gugusan Teluk Kangean,” tambah Jhi Lilur.

Terakhir, imbuh Jhi Lilur, Bandar Laut Dunia Grup melalui anak usahanya Bandar Kerapu Nusantara Grup (Bakera Grup) akan memulai budidaya kerapu mulai Desember 2025 mendatang. “Ya, Bandar Laut Dunia Grup meyakini mampu membawa Indonesia menjadi raja perikanan budidaya di dunia,” pungkas pemilik nama lengkap HRM Khalilur R Ab. S, founder owner Bandar Laut Dunia Grup dan Bandar Rumput Laut Nusantara Grup itu.[awi.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru