26 C
Sidoarjo
Thursday, April 17, 2025
spot_img

Wujudkan Pelayanan Produktif, Gubernur Khofifah Minta Kepala Sekolah Jaga Integritas Dalam SPMB


Pastikan SPMB di Jatim Obyektif, Transparan, Akuntabel, Berkeadilan dan Tanpa Diskriminasi
Dindik Jatim, Bhirawa
Kick off Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) akan dilaksanakan bulan Mei mendatang. Sosialisasi pun terus dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim secara masif. Karenanya, agar berjalan dengan baik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Kepala Sekolah menjaga integritas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pelayanan produktif dan berdampak positif kepada masyarakat Jatim.

“Penerimaan Murid Baru harus dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi, maka diperlukan Pakta Integritas bagi semuan unsur yang terlibat dalam proses SPMB,” kata Gubernur Khofifah saat Sosialisasi SPMB Jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN Provinsi Jawa Timur Tahun Ajaran 2025/2028 Gelombang IV di Batu Suki Hotel, Rabu (16/4).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga membagikan kiat menyukseskan SPMB. Di antaranya adalah memahami regulasi SPMB, sosialisasi efektif, pelayanan prima, pengawasan dan pemantauan, koordinasi dengan stakeholder, serta pemanfaatan TIK.

“Tapi nanti semuanya juga harus berbasis solusi, tidak hanya berbasis TIK. Daya tampung SMA dan SMK Negeri kita hanya 38,31 persen. Saya harap nanti jika ada yang tidak diterima, langsung berhenti di situ saja. Tapi diberikan solusi dan jalan keluar. Mudah-mudahan ini akan jadi amal jariyah panjenengan semua. Amin,” harapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan statistik SPMB Jatim 2025, jumlah lulusan SMP Sederajat sebanyak 682.252 siswa. Daya tampung SPMB Jatim untuk SMAN sebanyak 126.180 siswa dan SMKN sebanyak 135.216 siswa. Dengan demikian prosentase daya tampung SMAN dan SMKN sebanyak 261.396 atau 38,31%.

Jumlah lulusan SMP sederajat yang tidak dapat tertampung di SMAN dan SMKN sebanyak 420.856 murid atau 61,69%.

Di hadapan 200 kepala sekolah yang hadir dari berbagai daerah di Jatim, ia juga menekankan pentingnya melahirkan generasi emas untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 mendatang. Untuk itu, diperlukan sistem pendidikan luar biasa yang dapat menempa putra-putri bangsa menjadi versi terbaik dirinya.

Berita Terkait :  Kodam V/Brawijaya Berbagi dengan Masyarakat di Hari Juang TNI AD dan HUT Kodam

“Mari kita menyambut Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan generasi emas. Dan panjenengan semua lah, para Kepala Dinas, Kepala Perangkat Daerah, juga Kepala Sekolah baik SMA, SMK, SLB semuanya punya peran yang sangat signifikan dan merupakan kunci menyiapkan Indonesia Emas 2045,” kata Gubernur Khofifah.

“Saya berkeyakinan kerja keras kita akan mengantarkan anak-anak didik kita menempati posisi strategis di 2045. Insya Allah pos-pos penting Indonesia akan dikuasai anak-anak Jawa Timur,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya mengingatkan akan ada banyak tantangan ke depan. Mengingat, kerja keras yang dilakukan tidak akan selalu mendapatkan perhatian dan dukungan yang diperlukan.

“Jadi yang berprestasi belum tentu viral. Maka saya minta untuk tetap kuat dan produktif melahirkan anak-anak berprestasi dan berikan yang terbaik untuk negeri ini. Tetaplah optimis walaupun kerja keras dan produktivitas panjenengan belum tentu viral,” pesannya.

“Terlebih dengan efisiensi yang ada. Efisiensi ini bukan untuk mengurangi, tapi tentang prioritas. Tetaplah bekerja keras karena nanti saat anak-anak kita menempati posisi-posisi strategis, di salah baru akan terasa keindahannya,” lanjut Gubernur Khofifah.

Lebih jauh, gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menekankan pentingnya penguatan ikatan alumni. Sebab, ikatan alumni akan membawa dampak positif pada pengembangan terlebih dengan adanya alumni sukses.

“Jawa Timur luar biasa, siapa yang menggerakan mereka? Murid panjenengan semua. Kalau mereka masuk ke sektor pertanian, mereka luar biasa. Masuk ke sektor industri, luar biasa. Masuk ke peternakan, luar biasa. Masuk ke perikanan dan perkebunan, mereka luar biasa. Siapa yang hebat? Gurunya. Karena ini semua produk pendidikan,” ujarnya.

Namun begitu, para guru sering tidak menyadari bahwa banyak di antara murid mereka yang berhasil. Hal itu dikarenakan ikatan alumni yang seringkali terputus begitu lulus.

Berita Terkait :  Babinsa 0830/01 Krembangan Jaga Kondusifitas Wilayah dengan Komsos

“Karena kalau kita lihat Harvard atau Al-Azhar Mesir, mereka kuat di alumni. Al-Azhar itu tabungannya lebih besar daripada Mesir. Sehingga protokoler Grand Syekh Al-Azhar setara dengan Perdana Menterinya. Sebenarnya alumni anak-anak didik kita juga hebat, tapi gurunya seringkali tidak sadar,” ungkapnya.

Daya Tampung Terbatas, Dindik Akan Jalin Kerjasama dengan Sekolah Swasta
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan bahwa untuk mengatasi daya tampung sekolah negeri yang relatif kecil, pemerintah telah mencarikan alternatif lain.

“Kami sedang membahas dan berdiskusi terkait Biaya SPP sekolah gratis dari kuota 10 persen di masing-masing sekolah swasta yg kita harapkan bisa menerima siswa yang tidak diterima di SPMB Akan ada MoU tanggal 2 Mei nanti, insya Allah kita berkomitmen memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat sehingga tidak ada yang sampai putus sekolah,” tuturnya.

Aries menjelaskan langkah strategis Dinas Pendidikan antara lain membangun komunikasi swasta (beasiswa dan biaya pendidikan terjangkau) bagian dari ikhtiar untuk mengatasi calon murid yang tidak tertampung di sekolah negeri.

“Di Jatim terdapat 1.083 SMA Swasta dan 1.860 SMK Swasta. Jika masing-masing sekolah menyediakan 10 beasiswa untuk murid baru, maka akan tersedia 29.430 murid yang terbantu,” jelasnya.

Disamping itu, Aries juga mengingatkan adanya perubahan kuota pada penerimaan untuk jalur domisili (dulu zonasi) dari minimal 50% menjadi minimal 35% untuk SMA dan 10% untuk kuota domisili SMK; 2) jalur afirmasi SMA 30%; afirmasi SMK 15%; 3) jalur mutasi maksimal 5%; dan 4) jalur prestasi hasil lomba 5% serta jalur prestasi nilai akademik SMA 25%.

Pada sosialisasi ini, Aries juga menyebut adanya perubahan nama dan skema yang dulunya zonasi, sekarang menjadi domisili. Pada jalur domisili ini pun, terbagi menjadi dua jenis yakni domisili reguler dengan kuota 20% dan domisili sebaran dengan kuota 15%.

Berita Terkait :  Zalita Mengaku Beruntung Ikut Magang Regular di Country Heritage Surabaya

Terkait jalur domisili kuota terbagi menjadi dua. Yakni 20% untuk jalur domisili reguler atau calon murid baru yang didasarkan pada nilai raport dan indeks sekolah , jika ada nilai yang sama baru didasarkan jarak rumahnya terdekat dengan sekolah.

“Jadi jika ada calon murid yang berada di wilayah dalam rayon sekolah, nanti akan diperingkat berdasarkan kriteria pemeringkatan jalur domisili SMA sampai dengan mencapai kuota 20% dari daya tampung satuan pendidikan. Pemeringkatannya didasarkan pada nilai akademik, jarak domisili terdekat dengan sekolah tujuan, usia calon murid baru yang lebih tua, dan waktu pendaftaran,” jelas Aries.

Akan tetapi, lanjut dia, jika calon murid tidak diterima pada jalur domisili reguler (20%), maka mereka akan diperingkat pada jalur domisili sebaran (15%) di masing-masing kelurahan/desa dengan pemeringkatan yang sama dengan jalur domisili reguler.

Pada jalur domisili sebaran ini calon murid baru bisa memilih sekolah yang terdapat di masing-masing kelurahan/desa yang memiliki SMA dalam satu rayon.

“Artinya jika ada SMA di salah satu kelurahan/desa kuotanya belum terpenuhi, maka yang tidak diterima domisili reguler akan dialihkan ke domisili sebaran,” tambah Aries.

Berbeda dengan jalur domisili pada jenjang SMA, di jenjang SMK kuota diberikan sebanyak 10% dari daya tampung sekolah.

Karenanya, Aries menekankan agar setiap penyelenggara menyampaikan dengan baik kepada masyarakat. Dan ia meminta agar panitia penyelenggara SPMB hingga ditingkat sekolah jangan sampai ada miss komunikasi dalam memahami aturan baru.

Sebagai informasi pelaksanaan SPMB, akan dimulai dengan tahapan pra-pendaftaran yang akan dilaksanakan pada 19 Mei – 14 Juni 2025. Dilanjutkan pelaksanaan 4 tahap mulai 16 Juni – 5 Juli 2025. [ina]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru