Surabaya, Bhirawa
Sejak digelar serentak di Indonesia pada awal Januari lalu, ujicoba program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir. Di Jawa Timur baru delapan daerah yang menjalankan MBG, yakni Sidoarjo, Malang Bojonegoro, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, dan Ngawi. Terbaru Surabaya dan Madura.
Untuk memastikan kesuksesan program, Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung pelaksanaan MBG, Senin (13/1). Ada dua sekolah yang menjalankan program ini, yaitu SMAN 10 Surabaya dan SMK PGRI 1 Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menyebut program MBG mampu menguatkan stamina para siswa disekolah. Karena menu yang disajikan mengandung protein dan gizi yang dibutuhkan siswa SMA dan SMK. Mengingat para siswa seringkali mengkonsumsi junk food/fast food. “Dengan standarisasi yang terkontrol oleh ahli gizi melalui MBG insyaallah yang dimakan sesuai untuk siswa SMA SMK. Karena ada standarisasi kalori tiap jenjang,” jelasnya.
Selain tinjauan ke sekolah di Surabaya, Khofifah juga menjabarkan jika pihaknya sudah meninjau program MBG untuk anak SD dan Pesantren di Bangkalan. Dengan dapur sehat MBG yang terletak di Pensatren Al Anwar. “Bangkalan ini satu-satunya titik untuk Madura. Saya melihat mereka well prepare. Mereka dipandu tiga konsultan. Konsultan gizi standar, konsultan akuntan dan pimpinan dapur sehat,” sebut dia.
Khofifah juga memaparkan jika pihaknya juga telah melakukan peninjauan di Sidoarjo untuk SMP dengan dapur sehat ada di Makodim Sidoarjo. Khofifah menilai, dapur MBG yang didirikan di Sidoarjo sangat representatif, gudang-gudang kering dan basah sudah disiapkan dan dipandu tiga konsultan. Artinya, kalau untuk standar gizi, usia berapa usia berapa itu sudah dipandu oleh ahli gizi.
“Hari ini saya meninjau untuk yang SMA/SMK. Biasanya mereka sudah membedakan porsi nasi untuk standar SD untuk kelas 3, kelas 4 sampai SMP, kemudian SMA. Jadi sebetulnya yang bisa menjawab detail soal gizi ada konsultan gizi yang melekat di masing-masing dapur sehat,” terang dia.
Khofifah berharap niat baik Presiden Prabowo dalam program MBG disambut semua pihak untuk menyukseskannya. Harapan berikutnya ada kenaikan signifikan terhadap IQ anak-anak, baik di kabupaten yang agak pinggiran secara geografis maupun yang di kota, karena suplai gizi tercukupi untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 1 Surabaya, Kustiono menyebut ada 805 dari 4 kompetensi yang menikmati program ini. Dari hasil pantauan, Kustiono mengungkapkan tidak ada siswanya yang mengalami alergi. “Program ini akan ada setiap Senin-Jumat, dengan 2 sesi karena jam masuk kita ada dua sesi. Yakni distribusi makanan di jam 10.00 dan jam 13.00,” jelasnya
Terkait kantin sekolah, Kustiono mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak pedagang untuk penyesuaian menu. Artinya ada pengurangan menu. [ina.wwn]