Kota Malang, Bhirawa.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (UPT PTKS) Malang Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menggelar workshop untuk memberikan motivasi kepada pilar sosial dari berbagai kabupaten dan kota di Jatim. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Auditorium UPT PTKS Malang.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar pilar sosial dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Jatim. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi dalam pelaksanaan program kesejahteraan sosial.
Kepala UPT PTKS Malang, Baiq Lilik Sei menyampaikan harapannya forum ini menjadi wadah bagi para pilar sosial untuk berbagi pengalaman serta menyampaikan kendala yang dihadapi di lapangan. “Kami menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya serta Widyaiswara yang siap memfasilitasi diskusi dan berbagi wawasan bersama,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Baiq berharap pilar sosial dapat terus meningkatkan jejaring dan sinergi dalam penanganan PPKS di wilayah masing-masing. “Kami juga ingin mengetahui kebutuhan apa saja yang bisa kami dukung, termasuk jenis pelatihan yang dapat menunjang peningkatan kapasitas SDM pilar sosial di Jawa Timur,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu juga diisi narasumber Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya Malang, Ilhamuddin Nukman SPsi MA yang menyampaikan materi tentang motivasi dan komunikasi efektif kepada para peserta.
“Mengapa motivasi dalam diri kita begitu penting saat melakukan pendampingan dan penanganan masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)? Karena sebelum menolong orang lain, kita harus mampu menyelesaikan dan berdamai dengan masalah kita sendiri,” ujar Ilhamuddin.
Ia menambahkan bahwa jika seorang pendamping sudah memiliki motivasi yang kuat, maka harapan dan penanganan permasalahan sosial dapat berjalan dengan lebih baik. Selain motivasi, Ilhamuddin juga menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam menjalankan tugas di lapangan. “Setelah diri kita termotivasi dan terpanggil dengan ketulusan serta keikhlasan, langkah selanjutnya adalah meningkatkan komunikasi efektif. Ini penting karena kita akan berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai karakter,” ungkapnya.
Ia mengingatkan agar dalam membantu masyarakat, para pendamping tetap menjaga etika komunikasi agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Sehingga seseorang yang terbantu tetap merasa nyaman dengan cara komunikasi. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi pilar sosial Jatim dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan profesional.[rac,mut.ca]