Surabaya, Bhirawa
Pameran Pendidikan atau Edufair yang digelar SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Rabu (6/11) kemarin, diserbu para pelajar mencari informasi pendaftaran di Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi, serta Kedinasa. Pameran Pendidikan ini menjadi puncak acara rangkaian Smamda Edufair 2024 digelar sejak Hari Senin sampai Hari Rabu (4-6/11) kemarin.
Pemeran Pendidikan diikuti 30 kampus terbaik negeri dan swasta, serta konsultan pendidikan sekolah di luar negeri, mengusung tema Creating Future Succes for a Great Generation in the Society 5.0. Diikuti Ottimo, Binus Malang, ITTC, Ubaya, Universitas Dinamika, Tristar Majapahit, Universitas Ciputra, Education USA Surabaya, JIC College Surabaya, UM Surabaya, Telkom Surabaya, ISTTS, Vista, Kaplan, Untag, STIESIA, HSE St Petersburg University, Lasalle College, Unesa, Unair, ITS, Poltekes, UPN, Poltekbang, Poltekpe, IPB (Himasurya), NIS, Western Sydney, PPNS dan Pens.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Ustadzah Rr Tanti Puspitorini SS, Pameran Pendidikan yang digelar untuk ke 12 kali ini bertujuan agar para siswa mendapatkan wawasan, serta inspirasi tentang dunia perkuliahan dan pilihan karier masa depan sesuai minat dari masing – masing siswa.
“Tujuannya memberikan wawasan studi lanjut kepada siswa, karena selama ini para siswa terpacu pada PTN saja. Padahal, PTS dan Sekolah Kedinas juga bagus. Selain kelas XII, ada siswa kelas X dan XI yang diundang untuk melihat pameran,” ujar Ustadzah Tanti, usai membuka Smamda EduFair 2024 di Lantai 6 Smamda Tower Surabaya, pada Rabu, (6/11).
Selain siswa dari Smamda sendiri, panitia juga mengundang 19 SMA dan SMK di Surabaya, juga sekolah dari luar Kota Surabaya, serta orang tua siswa untuk hadir ke Smamda EduFair 2024 dengan target pengunjung hingga seribu pengunjung.
“Orang tua siswa sengaja kami undang untuk hadir, agar bisa melihat dan memilih jurusan sesuai minat anaknya masing – masing. Tahun lalu, lewat EduFair ada beberapa siswa dari Smamda yang diterima di kampus di luar negeri, di China karena EduFair kemudian mendaftar dan diterima,” jelasnya.
Sejumlah siswa yang hadir mengaku sangat terbantu dengan adanya gelaran Smamda EduFair ini. Di antaranya, Kenenza Almira Najla dan Challista Rachmania, keduanya siswa Kelas XII Smamda Surabaya.
Kenenza mengakui mencari informasi kuliah seputar jurusan Fakultas Kedokteran, sehingga bisa memiliki gambaran mengenai biaya kuliah, serta berapa lama belajar di jurusan Kedokteran. Melalui EduFair ini, Kenenza bisa mendapatkan penjelaskan secara detail jurusan yang akan dipilih untuk melanjutkan pendidikan.
“Saya mencari informasi untuk kuliah tahun depan. Rencananya mau masuk di Fakultas Kedokteran Unair (Universitas Airlangga) karena cita – cita untuk menjadi dokter sudah dari kecil. Bekal yang saya miliki sudah belajar sedikit tentang anatomi dan menyiapkan belajar untuk menghadapi UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer),” jelas Kenenza.
Sementara itu, Challista berniat ingin masuk ke jurusan Arsitektur ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). ”EduFair ini sangat membantu memberikan informasi soalnya bisa bertanya secara langsung. Saya mau masuk Arsitektur di ITS karena ingin menjadi Arsitek sejak dulu,” tandasnya.
Poltek Pelayaran Surabaya Diminati Pemuda dari Seluruh Indonesia
Salah satu peserta pameran pendidikan di Smamda Surabaya adalah Politeknik (Poltek) Pelayaran Surabaya yang juga mendapat perhatian para siswa, membuka stan pameran dijaga staf Humas dan para taruna dan taruni.
Menurut Staf Humas Politeknik Pelayaran Surabaya, Nur Stefani, Poltek Pelayaran Surabaya merupakan salah satu Perguruan Tinggi (PT) Vokasi terbesar di bawah Kementerian Perhubungan. Keunggulannya ada Ikatan Dinas sehingga setelah lulus bisa langsung berstatus ASN. Selain itu, bisa terserap di perusahaan – perusahaan pelayaran atau perusahaan dan lembaga swasta lainnya.
“Jadi serapan lulusan Poltek Pelayaran Surabaya ini tidak hanya di pemerintahan saja, tetapi juga di non pemerintahan. Strategi kami memang bekerja sama dengan pemerintah dan non pemerintahan. Seperti lembaga – lembaga atau perusahaan pelayaran dan perusahaan di bidang kemaritiman,” kata Stefani.
Stefani juga menjelaskan, sistem pendidikan semi militer, dengan fasilitas asrama, lapangan olahraga, kolam renang dan kolam latih. Dengan kolam latih ini bermanfaat sebagai simulasi untuk latihan taruna – taruni yang ingin berlatih seperti di kapal. Dengan jumlah siswa sekitar 2.300 dengan lulusan D3 dan D4. Untuk lulusan D4 setarah S1.
Setiap tahun pendaftaran di Poltek Pelayaran terus bertambah, seperti tahun ini pendaftar mencapai sekitar 6 ribu tetapi yang diterima hanya dibawah seribu. Dengan peminat para pemuda dari seluruh Indonesia, terutama dari wilayah Timur Indonesia yang ingin berkarier di bidang kemaritiman.
“Pola pembibitan calon taruna – taruni, seleksinya seperti rekruitmen CPNS sudah sejak awal. Sehingga setelah lulus bisa Ikatan Dinas dan mendapatkan NIP (Nomor Induk Pegawai), jadi bisa langsung bekerja di Kementerian Perhubungan,” tandas Stefani. [fen]