Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang masih memiliki tantangan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tantangan tersebut di sisi manajemen maupun kreativitas yang tidak hanya menggunakan pola-pola yang sudah ada.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto, Senin (28/4), kepada wartawan mengatakan, jika BUMD menjadi salah satu penopang utama PAD.
Contohnya, Taman Wisata Air Wendit (TWAW), yang berada di wilayah Desa Mangliwan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, karena sebelumnya dikelola oleh Pemkab Malang belum bisa mendongkrak PAD.
Namun, setelah dikerjasamakan dengan pihak ketiga atau swasta, PAD jadi meningkat. Sehingga hal ini menjadi satu pola untuk bisa meningkatkan PAD Kabupaten Malang.
Masih dia katakan, pihaknya terus berupaya mengarahkan bagaimana aset-aset yang dikelola BUMD, bisa langsung ditangani badan usaha yang lain atau pemerintah dengan pihak swasta.
Karena hal tersebut menjadi strategi agar nantinya BUMD berkontribusi besar terhadap PAD, termasuk manajemennya dan bagaimana kreativitasnya. Sebab, untuk mengelola BUMD harus memiliki kreatifitas dan inovatif, dan bisa mengikuti setiap perkembangan yang ada.
“Artinya untuk pengelolaan BUMD tidak bisa dikelola dengan pola-pola lama,” tegasnya.
Dan hal itu, lanjut Tomie, bisa kita lihat pengelolaan Taman Wisata Wendit, yang kini dikelola oleh pihak ketiga, yang mana pihak Pemkab Malang bekerja sama dengan swasta, ternyata bisa meningkatkan PAD.
Dan sebelum TWAW dikelola swasta, memang harus diakui masih belum menghasilkan pendapatan yang signifikan untuk menyumbangkan PAD.
Di Kabupaten Malang ini terdapat BUMD, seperti Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kanjuruhan.
“Pemkab Malang juga memiliki Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang semuanya masih produktif. Seperti BLUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Puskesmas, dan Tempat Pembunagan Sampah Akhir (TPSA), yang kesemuanya masih produktif. Dan jika tetap dikelola sendiri, nanti dimungkinkan kurang maksimal. Sehingga harus dikerja samakan dengan pihak swasta,” ujarnya. [cyn.gat]