32 C
Sidoarjo
Saturday, April 26, 2025
spot_img

Panen Raya Padi di Wuluhan Jember, Bupati Fawait Tegaskan Tak Ada Kompromi Soal Pupuk

Bupati Jember Muhammad Fawait memimpin Panen Raya Padi bersama jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan Jember, Senin (7/4/2025),

Jember, Bhirawa.
Hamparan sawah yang menguning di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, menjadi saksi semangat baru sektor pertanian di Jember. Pada Senin (7/4/2025), Bupati Jember Muhammad Fawait memimpin langsung Panen Raya Padi bersama jajaran Forkopimda dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Tak sekadar seremonial, kegiatan ini juga dibarengi dengan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap peningkatan produktivitas pertanian.

“Jember ini bukan hanya lumbung pangan Jawa Timur, tapi juga punya kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Maka sektor pertanian harus jadi prioritas dan terus kita kawal bersama,” tegas Gus Fawait dalam sambutannya.

Setelah sebelumnya menaruh fokus pada sektor kesehatan, Bupati muda yang akrab disapa Gus Fawait ini menyatakan bahwa kini saatnya perhatian tertuju pada pertanian, disusul infrastruktur sebagai langkah strategis pembangunan jangka menengah.

Namun di balik optimisme itu, ia menyoroti masalah klasik yang belum tuntas: kelangkaan pupuk. Meski secara nasional stok pupuk tercukupi, di lapangan petani masih kerap mengalami kendala distribusi.

“Saya tegaskan, tidak ada ruang untuk permainan pupuk di Jember. Bila ada oknum yang bermain-main, akan kami proses sesuai hukum. Forkopimda saya ajak untuk mengawal langsung distribusinya,” tegasnya dengan nada serius.

Berita Terkait :  Safari Ramadan Bupati Bojonegoro di Dolokgede Menjadi Momentum Saling Berbagi

Gus Fawait juga melihat potensi besar yang dimiliki Jember lewat keberadaan sejumlah kampus ternama dengan program studi pertanian. Ia berencana menggandeng kalangan akademisi untuk melakukan penelitian varietas padi unggul yang cocok dengan kondisi geografis Jember.

“Sinergi dengan kampus penting untuk inovasi. Kami ingin hasil pertanian tidak hanya melimpah, tapi juga berkualitas dan adaptif terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Melalui kolaborasi, pengawasan ketat, dan dukungan teknologi, Gus Fawait menargetkan Jember bisa menjadi role model ketahanan pangan di Indonesia. (geh.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru