Kota Batu,Bhirawa.
Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Omah Munir yang berada di Jl Sutan Hasan Halim, Kota Batu tiba- tiba terbakar, Sabtu (15/2).
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah ini. Dugaan sementara, penyebab dari kebakaran di salah satu museum ikon Kota Batu dikarenakan adanya konsleting aliran listrik.
Diketahui, adanya kebakaran di Museum HAM ini pertama kali diketahui pada Sabtu (15/2) sekitar pukul 17.15 WIB. Asap tebal menyertai kebakaran bangunan galeri seni yang rencananya juga akan digunakan untuk Museum HAM Munir ini. Wakapolres Batu, Kompol Danang Yudanto menegaskan bahwa penanganan cepat telah dilakukan dalam kebakaran ini hingga api segera bisa dipadamkan.
Danang mengaku, dugaan sementara penyebab kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik pada panel listrik di dalam bangunan tersebut.
“Diduga terjadinya kebakaran gedung tersebut laporan awal dikarenakan adanya korsleting arus pendek listrik pada panel listrik,” ujarnya.
Arus pendek yang terjadi itu kemudian mengenai tempat sampah yang ada di dalam ruang panel listrik. Hal ini akhirnya mengakibatkan kebakaran. Bangunan museum HAM Omah Munir Kota Batu ini terbakar pada beberapa bagian dan membuat warga setempat kaget serta berlarian menjauhi lokasi kebakaran.
Tak lama kemudian, tiga unit mobil PMK milik Pemkot Batu datang ke tempat kejadian kebakaran untuk memadamkan api. Pihak pemadam kebakaran menerjunkan sebanyak 4 unit mobil pemadam untuk menjinakkan si jago merah. Api kemudian bisa dipadamkan usai petugas melakukan pemadaman selama 2 jam.
Dan dipastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam musibah kebakaran Museum HAM Munir. Meski tidak ada korban, namun kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp300 juta.
Ditambahkan Kapolsek Batu, AKP Anton Hendry bahwa mengetahui adanya kebakaran pihaknya langsung mengamankan lokasi dan membantu proses evakuasi.
“Iya benar, kejadiannya tadi sekitar jam 5 sore. Kami dari Polsek Batu dan Satreskrim langsung kesana setelah dapat laporan,” ujar Anton.
Dalam olah TKP yang dilakukan, lanjutnya, kondisi museum sedang tutup saat kejadian. Dengan demikian tidak ada orang yang berkunjung atau berada di Gedung yang terbakar.
“Hanya ada sejumlah orang yang sedang latihan menari tapi tidak di dalam gedung. Dan orang yang latihan menari itulah yang lapor ke pekerja dan akhirnya diteruskan ke Damkar dan Polsek,” jelas Anton.
Anton menambahkan, api pertama kali diketahui muncul pada bagian belakang gedung museum. Tepatnya, pada bagian panel yang berada di sekitar gudang. “Tadi ada sekitar 4 unit damkar yang diterjunkan. Prosesnya tadi selama 2 jam, petugas melakukan pemadaman dan pembasahan. Kebakarannya sudah padam sekira pukul 7 malam tadi,” tandasnya. [nas.fen]