Kota Malang, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur memastikan jika tuan rumah siap menggelar Pekan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 Malang Raya Juni-Juli mendatang.
Kepastian itu disampaikan oleh Ketua KONI Jatim M Nabi saat menggelar Delegation Registration Meeting (DRM) bersama seluruh KONI kabupaten/kota di Kantor Disporapar Kota Malang, Selasa, (10/6).
Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil, mengecek kesiapan tuan rumah sekaligus memberikan sosialisasi terkait pelaksanaan Porprov. Secara umum, Nabil menyampaikan bahwa tiga daerah-Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu-telah siap menjadi tuan rumah.
Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas yang memadai, kelayakan sarana prasarana, serta berbagai upaya untuk menggairahkan semangat Porprov di tengah masyarakat.
“Pertandingan-pertandingan pendahulu sudah terlaksana. Saya pikir kesiapan masing-masing daerah sudah cukup baik. Selanjutnya, kita akan melakukan audiensi dengan kepala daerah tuan rumah untuk mensosialisasikan pelaksanaan ini,” ujar Nabil.
Secara khusus, Nabil memberikan apresiasi kepada Kota Malang karena kepala daerah beserta seluruh perangkatnya turun langsung ke lapangan. Bahkan, mereka memberikan dukungan langsung kepada para atlet dengan mengunjungi tempat latihan.
Terkait kepesertaan, Nabil menyampaikan bahwa Porprov kali ini mengalami peningkatan signifikan. Total terdapat 22.283 orang yang terlibat, terdiri atas 16.606 atlet, 4.495 ofisial, dan 1.182 ofisial kontingen.
“Saya sampaikan bahwa filosofi Porprov adalah ‘dari Jatim untuk Jatim’. Apa yang diberikan untuk Jawa Timur? Yakni sukses penyelenggaraan dan prestasi. Dari ajang ini, diharapkan lahir prestasi yang dapat dibawa ke tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada seluruh peserta, termasuk perangkat pertandingan, untuk menjunjung tinggi sportivitas. Dengan begitu, diharapkan lahir prestasi terbaik yang mengharumkan nama Jawa Timur dan Indonesia di masa mendatang.
“Untuk itu, saya tekankan agar setiap cabang olahraga, bahkan KONI daerah, memiliki tim talent scouting untuk mengidentifikasi dan memproyeksikan atlet-atlet potensial ke depan,” tegas Nabil.
Menurutnya, Porprov merupakan ajang strategis karena pada PON sebelumnya, mayoritas peraih medali bagi Jawa Timur merupakan atlet jebolan Porprov. “Itu menunjukkan betapa pentingnya Porprov sebagai wadah pembinaan atlet,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyampaikan bahwa Kota Malang akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan serta pelaksanaan pertandingan 40 cabang olahraga.
Hingga saat ini, ia memastikan bahwa hampir seluruh venue pertandingan dalam kondisi siap pakai. Hanya Stadion Gajayana yang sedang direnovasi untuk mempercantik tampilan dan dijadwalkan rampung sebelum upacara pembukaan.
“Terkait demam Porprov, Bapak Wali Kota telah mengedarkan surat edaran kepada seluruh lapisan masyarakat, sampai tingkat RT/RW, agar turut mempublikasikan Porprov. Ini sudah terlihat di berbagai kelurahan, dengan banyaknya umbul-umbul dan banner yang terpasang untuk menyukseskan acara,” ujar Baihaqi.
Selain itu, Kota Malang telah menyiapkan aplikasi Malang Mbois sebagai sarana informasi lengkap terkait akomodasi, pariwisata, dan berbagai hal yang dapat membantu kontingen maupun keluarga atlet yang hadir.
Dengan berbagai upaya tersebut, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Malang untuk turut berperan aktif menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh kontingen. “Pastinya, jika kita memberikan kesan terbaik, mereka akan kembali lagi di kesempatan-kesempatan berikutnya,” pungkas Baihaqi.
Sementara anggota DPRD Kota Malang Asmualik, berharap Kota Malang meraiah tiga sukses sekaligus. Yakni sukses penyelengaraan, sukses pertandingan dan sukses perekonomian.
Asmualik, menyampaikan dukungannya sekaligus catatan penting dalam upaya mencapai target prestasi dan kenyamanan penyelenggaraan.
Sejumlah venue yang akan digunakan dalam ajang Porprov telah mengalami pembenahan signifikan. Salah satunya adalah Stadion Gajayana yang kini tinggal menunggu pemantapan target pencapaian juara.
“Kita sudah cek langsung ke lapangan. Venue-venue mulai dibenahi, tinggal menggenjot pencapaian kejuaraan. Stadion Gajayana secara fisik sudah siap, tinggal fokus pada target juara yang harus dikawal,”ujar Asmualik, disela acara jumpa pers momen Idul Adha di Kantor DPD PKS Kota Malang, Senin petang 9/6 kemarin.
Tak hanya infrastruktur, kenyamanan para atlet menjadi salah satu aspek penting, ia menilai, aspek psikologis dan suasana kebatinan atlet sangat berpengaruh terhadap performa mereka di lapangan.
“Kita melihat dari sisi pelayanan, kenyamanan atlet itu penting. Kalau mereka merasa tenang dan nyaman, performa bisa maksimal,” jelasnya.
Asmualik menekankan pentingnya dukungan berupa hunian yang layak, nyaman, dan dekat dengan lokasi pertandingan. “Hotel atau penginapan harus memenuhi standar kenyamanan, tentu tetap disesuaikan dengan postur anggaran,” tambahnya.
Menurutnya sukses yang harus dicapai adalah meraih juara. “Pastinya meraih prestasi yang terbaik itu menjadi target kita,”tukasnya.
Ia menegaskan bahwa target Kota Malang dalam Porprov kali ini tidak hanya terpaku pada mempertahankan peringkat, tetapi juga peningkatan jumlah medali. Target minimal adalah tetap berada di posisi dua besar, namun dengan perolehan yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Minimal tetap juara dua, tapi medali harus lebih banyak dari Porprov sebelumnya. Lawan terberat tentu saja Surabaya, tapi yang penting kita naik peringkat dan jumlah raihan medalinya,” tegasnya. [mut.wwn]