Pasuruan, Bhirawa
Mendapatkan laporan kerusakan sarana pendidikan di SDN Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Bupati Pasuruan , HM Rusdi Sutejo langsung melakukan peninjauan. Buapti bahkan memerintahkan agar dilakukan perbaikan segera .
Kerusakannya di bagian atap plafon terdapat beberapa kelas yang ambrol. Yakni, kayu-kayu rusuknya sudah lapuk. Tepatnya di empat ruang kelas di SDN Wonokerto.
Saat langsung melakukan sidak ke SDN Wonokerto, Bupati Rusdi langsung menuju beberapa ruang kelas yang butuh perbaikan segera. Tepatnya, empat ruang kelas yang mengalami kerusakan parah di bagian atap.
Menurutnya, kondisi ruang tersebut tidak boleh dibiarkan lama. Karena, selain tidak layak untuk dipakai sebagai kegiatan belajar mengajar (KBM), juga dapat membahayakan keselamatan siswa maupun guru.
“Benar, terdapat empat ruang kelas alami kerusakan parah di bagian atap. Kita tidak boleh membiarkan anak-anak belajar dalam kondisi yang membahayakan. Jangan sampai tiba-tiba roboh dan mengenai siswa maupun guru,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya di lokasi sekolah, Rabu (23/4).
Mengetahui hal itu, Mas Rusdi seketika langsung meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan untuk segera memperbaiki kerusakan agar anak-anak sekolah bisa mengikuti KBM dengan aman dan tenang.
“Ini menjadi priorotas untuk segera kita tangani. Karena, Karena, pendidikan adalah prioritas utama,” imbuh Mas Rusdi.
Mas Rusdi menegaskan bahwa pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan yang harus diperhatikan.
Menurutnya , anggaran sebesar Rp 40 miliar juga disiapkan untuk memperbaiki sekitar 300 sekolah rusak di Kabupaten Pasuruan. Sebab, pendidikan itu adalah kebutuhan dasar yang menjadi hak setiap lapisan masyarakat.
“Untuk saat ini saya ingin, anak Kabupaten Pasuruan mendapatkan haknya. Yaitu, mendapatkan akses pendidikan yang layak dengan sarana prasarana yang memadai, nyaman serta aman,” jelas Mas Rusdi. [hil.gat]