25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

RS Ubaya-Penggerak PKK Surabaya Komitmen Tekan Penyebaran TBC

Surabaya, Bhirawa

 Tingginya angka kasus tuberkulosis (TBC) di Jawa Timur terutama di Kota Surabaya, membuat Rumah Sakit Ubaya bersama tim penggerak PKK Surabaya berupaya untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis itu.

 Berdasarkan dari Surat Revisi Penyampaian Target dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, estimasi penemuan kasus TBC tahun 2024 sebanyak 16.127 kasus. Sedangkan estimasi penemuan kasus di tahun 2025 sebanyak 16.098 kasus.

 Untuk penemuan kasus TBC di Kota Surabaya periode pelaporan Januari-Desember 2024 adalah sebesar 12.096 kasus atau 75 persen dari estimasi 16.127 kasus. Berdasarkan sumber data SITB dan cut off data per 24 Maret 2025, penemuan kasus TBC di Surabaya sebanyak 1.917 dari estimasi kasus sebanyak 16.098 di Tahun 2025.

Melihat tingginya angka kasus TBC di Kota Surabaya, RS Ubaya bersama tim penggerak PKK Surabaya dan BPJS Kesehatan menggelar kegiatan community wellness program bersama tim penggerak PKK peduli TBC : Bersama Kita Bisa Indonesia Bebas TBC 2030 di RS Ubaya, Rabu (27/8) dan yang dihadiri ratusan anggota PKK..

 Ketua Penggerak PKK Surabaya Rini Indriani Eri Cahyadi, S Farm, Apt sebagai salah satu key note speech memberikan apresiasi ke RS Ubaya yang turut berperan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Surabaya.

 Ia juga meminta agar PKK berperan untuk menekan penyebaran TBC dengan memberikan edukasi ke lingkungan sekitar. “Jika nanti ibu-ibu menemukan tetangga suspect TBC dengan kondisi batuk-batuk, badannya kurus dan lain-lain itu bisa melaporkan ke Puskesmas terdekat,” katanya.

Berita Terkait :  Pemkot Madiun Raih WTN dari Kemenhub RI

 Rini Indriani Eri Cahyadi mengatakan, untuk menurunkan angka kasus TBC perlu dukungan semua pihak seperti perak PKK maupun rumah sakit. “Saya juga mengucapkan terima kasih ke Rumah Sakit Ubaya yang sudah memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK di Kecamatan Tegalis, sehingga membantu kami untuk mencegah penyebaran TBC,” katanya.

Ketua Penggerak PKK Surabaya Rini Indriani Eri Cahyadi, Direktur RS Ubaya dr wenny Retno Sarie Lestari dan Head of Branch Office BPJS Kesehatan, Hernina Agustin Arifin bersama para peserta di kegiatan community wellness program bersama tim penggerak PKK peduli TBC : Bersama Kita Bisa Indonesia Bebas TBC 2030 di RS Ubaya, Rabu (27/8) dan yang dihadiri ratusan anggota PKK di RS Ubaya, Rabu (27/8).

 Direktur RS Ubaya dr wenny Retno Sarie Lestari,MMRS, FISQua yang juga menjadi key note speech di acara tersebut mengatakan, RS Ubaya berkomitmenuntuk mengatasi masalah TBC dengan memberikan layanan kesehatan menggunakan BPJS Kesehatan. “RS Ubaya usianya baru 2,5 tahun, namun kami memiliki komitmen untuk memberian pelayanan kesehatan untuk menurunkan atau mengatasi masalah TBC,” katanya.

 Ia juga mengatakan, Indonesia menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Melihat kondisi itulah ia mendorong agar penderita TBC untuk melakukan pengobatan secara rutin hingga sembuh. “Agar bisa sembuh harus melakukan pengobatan secara rutin,” katanya.

Berita Terkait :  Sygma Research and Consulting Gelar Diskusi Mengawal Demokrasi yang Bersih dan Beradab, Dihadiri Akademisi, Politisi, Aktivis dan Mahasiswa

 Sementara itu, Head of Branch Office BPJS Kesehatan, Hernina Agustin Arifin mendukung penunh upaya untuk mencegah TBC terutama di wilayah Surabaya. “Dengan dukungan dari CSR Rumah Sakit Surabaya ini mudah-mudahan menjadi contoh untuk badan usaha-badan usaha lainnya. Mudah-mudahan Rumah Sakit Ubaya juga semakin berkembang dan terus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat,” katanya. wwn

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru