Surabaya, Bhirawa
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Unusa menujukan inovasi berbasis teknologi bernama “Nomolitera” di ruang seminar Kampus C Unusa, Surabaya.
Inovasi tersebut ditujukan pada acara acara 5th Brave dengan tema The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation, Tim Prodi S1 Sistem Informasi mengembangkan berupa platform tes online berbasis web untuk mengecek Tingkat nomophobia (No Mobile Phone Phobia) dan literasi digital, Senin (25/8).
Dosen Prodi Sistem Informasi dan ketua tim pengembang, Endang Sulistiyani, mengatakan Inovasi tersebut dikembangkan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan melibatkan dua mahasiswa, berawal dari kajian peran penggunaan HP dalam online learning di masa pandemi covid 19, akhirnya tahun 2024 terciptalah Nomolitera, Platform ini sebagai car akita berkontribusi terhadap isu kesehatan mental dari sisi teknologi.
“Sebanyak 15 mahasiswa dari enam negara, yaitu: Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nigeria, Arab Saudi, dan Indonesia yang hadir sebagai peserta 5th Brave di FEBTD antusias mendengarkan dan mencoba penggunaan Nomolitera,” jelasnya.
Endang menjelaskan nomolitera adalah alat bantu diagnosis dari Digital Mental Health, peserta tidak perlu takut dan khawatir berlebih apabila hasilnya menunjukkan level nomophobia yang parah, sebaliknya, hasil tes melalui platform dapat menjadi media peningkatan kesadaran terkait kebiasaan interaksi dengan mobilephone yang dimiliki.
“Berharap Nomolitera dapat dimanfaatkan secara berkala untuk mengecek tingkat nomophobia, dan aplikasi bersifat open dan online melalui url https://nomolitera.my.id/, nantinya bisa disebarluaskan agar bisa lebih bermanfaat untuk menjaga Kesehatan mental generasi muda dalam kaitannya pemanfaatan mobile phone,” tuturnya.
Endang menambahkan peserta Bersama juga delegasi mahasiswa dari FEBTD juga diajak untuk mencoba secara langsung aplikasi “Nomolitera” untuk mengecek level nomophobia, tercipta ketika skor muncul setelah mengisi instrument, peserta mendapatkan skor beragam dengan dominasi hasil level nomophobia adalah moderate.
“Sebagai bentuk evaluasi materi juga diadakan kuis, dua peserta dari Filipina berhasil menjadi peringkat pertama dan kedua disusul oleh salah satu mahasiswa akuntansi di peringkat ketiga,” imbuhnya. [ren.wwn]


