30 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

SMAN 1 Tapen Bondowoso Launching Inovasi Program Literasi Arisan Pojok Pohon Edukasi

Salah satu SMAN 1 Tapen bernama Dwi Candra dibimbing guru secara intens agar literasi membacanya kian meningkat.

    Bondowoso, Bhirawa.
    Sejak SMAN 1 Tapen, Kabupaten Bondowoso dipimpin Holifah Nur Azizah, selama dua tahun, terus mengalami peningkatan prestasi yang signifikan. Baik prestasi lokal, regional dan nasional berhasil di raih. Capaian membanggakan ini mendapatkan apresiasi positif dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wilayah Bondowoso- Situbondo, Slamet Riyadi.

    Menurut Slamet Riyadi, keberadaan SMAN 1 Tapen dalam menciptakan inovasi dan prestasi patut untuk ditiru kiprahnya. Pasalnya, aku Slamet, sekolah yang berada di kawasan Kecamatan Tapen itu sudah mampu meraih berbagai prestasi dibidang intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. “Kami terus mendukung gagasan dan inovasi yang di buat SMAN 1 Tapen. Sehingga bisa terus merengkuh prestasi,” tutur mantan Kepala SMAN 1 Sukosari, Kabupaten Bondowoso itu.

    Sementara itu Kepala SMAN 1 Tapen, Holifah Nur Azizah menimpali, lembaganya sukses melaunching program inovasi bernama Prol Tappe (Program Literasi Arisan Pojok Pohon Edukasi). Kata Holifah, pihaknya membuat inovasi ini mengacu pada berbagai alasan. Pertama, aku Holifah, didasarkan situasi
    membaca yang merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan proses belajar.

    “Sebab budaya membaca sering digunaan sebagai tolak ukur perkembangan suatu bangsa. Membaca dianggap sebagai kegiatan penting karena melalui membaca seseorang akan memperolah wawasan yang berguna untuk meningkatkan kecerdasan sehingga mereka siap dalam menghadapi tantangan ke depan,” tutur Holifah.

    Berita Terkait :  Komitmen Unigoro di Bidang Riset, Soroti Isu Lokalitas dan Strategis Nasional

    Mantan guru SMAN 2 Bondowoso itu menambahkan, saat itu kenyataan di SMA Negeri 1 Tapen minat membaca guru dan siswa sedang menurun. Hal tersebut dibuktikan, akunya, dengan tidak ada guru yang mengunjungi perpustakaan selama 6 bulan terakhir.

    “Sedangkan data siswa yang berkunjung ke perpustakaan juga menurun dan hanya digunakan untuk tempat bersantai,” kupas kepala sekolah teladan itu.

    Faktor kedua, lanjut Holifah, mengacu pada sebuah tantangan.
    Hal ini diakibatkan, tutur Holifah, karena kurangnya minat membaca guru dan siswa serta motivasi belajar.

    “Ya kurangnya minat baca itu juga imbas dari minimnya kesadaran perihal pentingnya membaca untuk menambah wawasan diri. Kunjungan ke perpustakaan yang semakin hari semakin menurun menjadi gambaran konkret menurunnya literasi siswa. Padahal membaca menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Selain itu dampak yang lebih luas dengan canggihnya teknologi membuat tingkat membaca guru dan siswa minim sehingga mengakibatkan tergesernya dengan teknologi AI (Artificial Intelegent),” papar Holifah.

    Holifah kembali menuturkan, untuk faktor ketiga adalah Aksi. Ini dengan program yang ditawarkan untuk mengatasi minimnya kemampuan membaca guru dan siswa melalui PROL TAPPE (Program Literasi Arisan, Pojok, Pohon Edukasi). Program ini, ujar Holifah, merupakan bentuk gerakan untuk mengatasi kemauan dan kemampuan minimnya membaca siswa.

    “Program literasi diawali setiap hari selama 15 menit dimulai pukul 6.45 bagi seluruh siswa di kelas masing-masing. Di masing-masing kelas memiliki pojok literasi yang memfasilitasi buku-buku bacaan yang beragam. Bagi guru dan staf TU dilakukan arisan literasi, setiap hari kamis akan dilotre secara bergilir yang bertugas untuk membaca buku dan mempresentasikan hasil buku yang telah dibacanya,” papar Holifah.

    Berita Terkait :  Perkuat Pendidikan Inklusif, Prodi S2 PLB dan S2 BK Unesa Raih Pengalaman Berharga di Malaysia

    Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo, Slamet Riyadi didampingi Kepala SMAN 1 Tapen, Holifah Nur Azizah dan guru saat launching inovasi Prol Tappe

    Dengan hal tersebut, lanjut Holifah, akan memberikan dampak positif bagi bapak ibu guru dan staf TU yang lain untuk mengupgrade ilmu pengetahuan. Selain arisan dan pojok literasi, di perpustakaan terdapat pohon edukasi yang berisi sebagai penunjuk referensi intisari dari buku yang telah dibaca oleh siswa maupun guru.

    “Langkah selanjutnya yakni mengacu pada Refleksi. Kata Holifah,
    Hasil dari program ini menunjukkan hasil yang sangat baik. Itu, ditinjau dari hasil kunjungan siswa ke perpustakaan menjadi 100 persen. Sedangkan guru menjadi 50 persen. Kesadaran seluruh warga sekolah terkait kegunaan membaca semakin membaik, sehingga mengakibatkan minat membaca yang meningkat,” tukas Holifah.

    Hal tersebut dilakukan karena memberikan dampak positif terhadap sekolah, kata Holifah, dengan berhasil menyabet juara monolog, karya tulis remaja di Kabupaten Bondowoso, duta perpustakaan dan berhasil meraih juara 1 katagori perpustakaan. “Ini semua menjadi penyemangat bagi kami (SMAN 1 Tapen),” pungkas Holifah. (awi,san.hel).

    Berita Terkait

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Follow Harian Bhirawa

    0FansLike
    0FollowersFollow
    0FollowersFollow

    Berita Terbaru