Jember, Bhirawa
Sejumlah pelajar di Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberangi sungai agar bisa tetap sekolah karena jembatan penghubung yang menjadi akses satu-satunya antar-desa di dua kecamatan tersebut putus terseret banjir.
Putusnya jembatan yang menjadi satu-satunya akses penghubung antara Desa Mulyorejo di Kecamatan Silo dan Desa Sanenrejo di Kecamatan Tempurejo pada Desember 2024 berdampak besar pada aktivitas perekonomian dan kehidupan masyarakat di kedua desa tersebut.
“Kami ingin memastikan anak-anak dapat tiba di sekolah tepat waktu meskipun akses jembatan terputus, sehingga kami bersama warga menggunakan rakit bambu membantu anak-anak untuk pergi ke sekolah,” kata Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Rabu (15/1).
Menurutnya salah satu dampak yang paling dirasakan adalah kesulitan anak-anak untuk berangkat ke sekolah, sehingga pihaknya bersama warga tidak bisa tinggal diam dan membantu menyeberangkan anak-anak tersebut dengan menggunakan rakit bambu.
“Kami bersama warga membantu para siswa dan siswi menyeberangi sungai dengan menggunakan bambu yang dirakit sebagai sarana penyeberangan sementara. Hal itu juga menjadi wujud kebersamaan antara Polri dan masyarakat,” tuturnya.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap pendidikan anak-anak serta untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Sementara Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengapresiasi respon cepat dan tanggap anggotanya di Polsek Tempurejo tersebut untuk membantu para pelajar menyeberangi sungai akibat jembatan terputus agar tetap bisa bersekolah.
“Saya sangat mengapresiasi dan memang sudah menjadi kewajiban anggota Polri untuk senantiasa tanggap situasi agar potensi keamanan dan kenyamanan masyarakat terwujud,” katanya.
Warga di Desa Mulyorejo berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang putus akibat tergerus banjir tersebut agar aktivitas masyarakat di dua desa dapat kembali normal. [ant.wwn]