Kota Malang, Bhirawa.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disejumlah daerah sudah di mulai. Namun untuk Kota Malang, program tersebut baru akan diujicobakan pada pekan depan.
Suwarjana Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, kepada sejumlah wartawan mengutarakan, pihaknya merencanakan MBG dilakukan bersama perusahaan swasta penyedia ojek daring.
Menurut Suwarjana, program MBG akan diujicobakan dimulai da 13 Januari sampai 29 Maret 2025.
“Pelaksanaannya dilaksanakan setiap Senin hingga Jumat, nanti dibagikan pada jam istirahat kedua sekitar pukul 10.30 WIB,”kata Suwarjana.
Pihaknya menyebut, untuk MBG di Kota Malang pada 13 Januari itu, rencananya baru diberlakukan untuk satu sekolah saja. Sekolah yang ditunjuk adalah SDN 3 Lowokwaru yang sebelumnya pernah melakukan uji coba MBG sekitar Agustus lalu.
MBG diproyeksi menyasar sebanyak 500 siswa. Suwarjana belum bisa merinci banyak terkait program tersebut. Pasalnya berdasarkan data yang dia miliki untuk Kota Malang terdapat 137 ribu siswa yang seharusnya tercover program tersebut.
Lantas kenapa hanya satu sekolah saja yang diikutkan uji coba? Ia menyampaikan, karena ini ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat sendiri.
Dana yang digunakan juga bukan dana APBD Kota Malang. “Untuk sementara ini di APBD belum kami siapkan,” terangnya. Suwarjana juga menyampaikan pihaknya akan melakukan pengawasan atau monitoring.
Sebab, menu MBG sepenuhnya ditentukan oleh pusat, dalam hal ini Badan Gizi Nasional. Ia berharap nantinya menu MBG bisa lengkap, seperti saat uji coba lalu.
Terkait dengan satuan harga, kemungkinan ada perbedaan dengan saat uji coba tahun lalu.
“Kalau kemarin (uji coba) itu harga satuannya Rp 15.000, sampai Rp 17.000, tetapi sekarang di harga Rp 10.000,” terangnya. Ia berharap Mudah-mudahan kualitasnya sama. Kalau saat uji coba ada nasi, lauk pauk seperti ikan, kadang ayam juga. Kemudian ada sayur mayur, susu, dan buah.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Malang, Suryadi menyampaikan MBG ini tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga merupakan bagian dari visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Suryadi tujuan MBG ini adalah menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh, maka harus benar-benar sesuai harapan.
“Program ini menjadi bukti nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui,” tukas Suryadi.
Khusus di Kota Malang, pelaksanaan program ini menjadi momen penting karena mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Program ini tidak hanya layak didukung, tetapi juga harus terus dimonitor agar berjalan efektif dan tepat sasaran. Lebih dari itu, program MBG menurut Suryadi, diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang, seperti menurunkan angka stunting, meningkatkan produktivitas, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan bergizi.
“Kota Malang, sebagai salah satu pelaksana awal program ini, diharapkan dapat menjadi contoh sukses pelaksanaan program nasional yang berkelanjutan,” pungkas Suryadi. [mut.dre]