28 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Melalui Program Gelora dan Tangkas, Tim Pengmas UKM Penalaran Unair Kenalkan SDGs di Desa Jukong, Bangkalan


Bangkalan, Bhirawa
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UKM Penalaran Universitas Airlangga (Unair) meluncurkan inisiatif inovatif di Desa Jukong, Bangkalan, Madura, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. \

Melalui dua program strategis, yaitu Gelora (Gerakan Lingkungan Organik dengan Maggot dan Eco Enzyme) dan Tangkas (Tanggap Kesehatan Seksual dan Anti Stunting), tim pengmas ukm penalaran berkomitmen memberikan solusi konkret terhadap permasalahan lingkungan dan kesehatan yang dihadapi masyarakat setempat.

Sasaran dari program ini adalah masyarakat Desa Jukong, khususnya ibu-ibu, yang berperan penting dalam pengelolaan rumah tangga dan kesehatan keluarga. Di desa ini, permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya volume sampah organik dan untuk mengatasi masalah ini, program Gelora berfokus pada pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot (larva Black Soldier Fly) untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.

Program Gelora berfokus pada pengelolaan sampah organik yang melibatkan pemanfaatan maggot (larva Black Soldier Fly) dan Eco Enzyme yang selaras dengan SDGs poin 1,12 dan 17 (kolaborasi dengan Koloni Maggot Surabaya sebagai narasumber dalam pelatihan dan edukasi). Dengan memanfaatkan maggot, program ini bertujuan untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi, sekaligus menciptakan pembersih alami melalui Eco Enzyme.

“Melalui program ini, kami berharap dapat mengurangi timbunan sampah organik dan memberdayakan ibu-ibu di Desa Jukong. Kami menargetkan keterlibatan minimal 30 ibu rumah tangga dalam proses produksi pupuk ini,” ujar Ra’isa Haqqiquddin Rokhmatulloh, Ketua Tim Pengmas UKM Penalaran Unair.

Berita Terkait :  Cabup Gus Yani Minta Relawan Fokus Pemenangan

Sementara itu, Program TANGKAS berfokus pada kesehatan masyarakat dengan memberikan edukasi mengenai kesehatan seksual dan pencegahan stunting yang selaras dengan SDGs 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDGs 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan Baik) Program ini menyasar kader-kader posyandu di desa, dengan melibatkan 30 peserta dari kalangan ibu-ibu dan remaja yang berpotensi mempengaruhi generasi muda.

Ra’isa menambahkan, “Prevalensi stunting di Kabupaten Bangkalan pada akhir tahun 2022 terdata sebanyak 1.931 balita. Kami menyadari bahwa banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan dan gizi, sehingga program ini sangat relevan dan penting.”

Shofiya Ayu Hilda, mahasiswi FKM UNAIR yang menjadi salah satu narasumber program TANGKAS, menekankan “Edukasi tentang kesehatan seksual dan gizi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah kekerasan seksual. Dengan pengetahuan ini, diharapkan ibu-ibu dapat lebih bijak dalam mendidik anak-anak mereka.”

Tim Pengmas UKM Penalaran UNAIR berharap bahwa kedua program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Dengan pendekatan pendidikan yang berkesinambungan, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh masyarakat diharapkan dapat diterapkan secara mandiri. Tim juga berencana untuk melakukan evaluasi berkala dan pelatihan lanjutan agar masyarakat tetap memiliki akses dan dukungan dalam penerapan program ini.

Raisa berharap, Program Gelora dan Tangkas dapat menjadi contoh pengabdian masyarakat yang inovatif dan solutif dalam menangani isu-isu krusial di Desa Jukong, serta mendukung pencapaian SDGs 2030, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. [gat.fen]

Berita Terkait :  Jaga Pilkada Kondusif, Kapolres dan Dandim Kunjungi Kiai Kharismatik

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img