Surabaya, Bhirawa
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) terus memperluas sinergitas bisnis dengan berbagai pihak demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur.
Salah satunya dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pada hari Senin (30/9), bankjatim bersama dengan Pemkab Bojonegoro telah menandatangani Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) tentang Elektronifikasi Pengelolaan Keuangan Daerah.
MoU tersebut ditandatangani oleh SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan bankjatim, Koerniawan Prijambodo dan Plh. Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito di Hotel Aston Bojonegoro.
Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan terus berkembang cepat. Melihat hal tersebut, bankjatim memang dituntut mau tidak mau harus dapat mengikuti kemajuan teknologi di bidang perbankan guna memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat, desa, dan pemerintah kabupaten.
”Maka dari itu, kami saat ini sedang agresif mengimplementasikan elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk di Bojonegoro,” terangnya, Rabu (2/10).
Busrul menambahkan dengan adanya implementasi Elektronifikasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Optimalisasi penerimaan Daerah di Kabupaten Bojonegoro diharapkan dapat mempercepat penyerapan produk dan layanan digital BJTM yang merupakan salah satu bentuk dukungan bankjatim terhadap keberhasilan implementasi program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
”Pemerintah Kabupaten Bojonegoro merupakan nasabah existing bankjatim Cabang Bojonegoro dengan total kelolaan DPK per awal Agustus 2024 mencapai Rp 4,1 triliun dan memiliki 8.677 Noa dari fasilitas Kredit Multiguna di bankjatim Cabang Bojonegoro,” jelasnya.
Busrul juga menerangkan, fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman (lending) untuk berbagai tujuan. Oleh sebab itu, bankjatim berharap sinergitas dengan Pemkab Bojonegoro untuk sistem pengelolaan Keuangan Umum Daerah serta Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dapat terus terjalin dengan baik.
”Semoga bankjatim Cabang Bojonegoro dapat terus bersinergi berjalan beriringan dengan program yang dijalankan Pemkab Bojonegoro selaku Shareholder untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan potensi daerah,” paparnya.
Selain itu, pada hari Selasa (1/10), bankjatim juga telah menandatangani MoU dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas tentang Kerja Sama Layanan Jasa Keuangan dan Penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bertempat di Universitas Hayam Wuruk Perbanas, MoU tersebut diteken oleh SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan bankjatim, Koerniawan Prijambodo dan Rektor Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Yudi Sutarso.
Rencana kerja sama yang dilakukan antara BJTM dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas ini mencakup banyak hal. Antara lain di bidang Pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan serta pemberdayaan sumber daya manusia.
”Selain itu, kami juga berencana melakukan sinergi di bidang layanan jasa keuangan diantaranya dalam bentuk pelayanan pembukaan rekening bank serta pembiayaan,” tuturnya.
Menurut Busrul, potensi yang bisa dikembangkan antara Universitas Hayam Wuruk Perbanas dengan bankjatim cukup luas. Salah satunya, ada peluang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dari giro dan deposito.
Kemudian pembiayaan kredit multiguna dan konsumtif lainnya untuk karyawan Universitas Hayam Wuruk Perbanas, pembiayaan kredit investasi dan kredit modal kerja di Universitas Hayam Wuruk Perbanas, dan layanan payroll kepada pekerja Universitas Hayam Wuruk Perbanas.
Di samping itu juga ada potensi pembukaan rekening tabungan mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas di bankjatim, fasilitas pembayaran UKT mahasiswa melalui QRIS dan virtual account bankjatim, hingga program pengembangan SDM bagi karyawan bankjatim.
”Kami yakin dengan adanya kolaborasi ini dapat membawa manfaat yang positif bagi kedua belah pihak. Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen bankjatim untuk mendukung sektor pendidikan agar memperoleh layanan perbankan yang mudah dan inovatif,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yudi Sutarso mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bankjatim atas terjalinnya sinergitas ini. Sebab, dengan adanya kolaborasi yang era antara lembaga pendidikan dan lembaga keuangan diharapkan dapat tercipta ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di Indonesia.
”Semoga kerja sama ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi Universitas Hayam Wuruk Perbanas, bankjatim, dan bagi bangsa,” pungkasnya. [riq]