Temuan Bawaslu Kabupaten Pasuruan Selama Tahapan Awal Pilkada 2024
Kab Pasuruan, Bhirawa.
Bawaslu Kabupaten Pasuruan selama tahapan awal pada Pilkada 2024 menemukan banyak kecurangan. Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yunianto mengungkapkan ada dua macam temuan. Seperti dugaan dukungan yang dilakukan oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Pasuruan.
Lalu, temuan lainnya adalah sejumlah Perangkat Desa dan ASN yang mengantarkan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan saat mendaftar di kantor KPU Kabupaten Pasuruan. Totalnya, ada empat perangkat desa yang mengantarkan calon dan satu orang ASN dari Kemenag Pasuruan.
“Untuk temuan pengantaran perangkat desa saat mengantarkan calon saat ini sudah dalam proses, temasuk ASN. Dalam penanganannya langsung ditangani oleh Panwascam di Kecamatan Kejayan, Wonorejo, Gempol hingga Rembang,” ujar Arie Yunianto, di kantor Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Selasa (3/9).
Adapun temuan dugaan penandatanganan dukungan, pihaknya tengah memanggil sejumlah pengurus dan ketua. Totalnya ada enam orang yang dipanggil. Yaitu Ketua PPDI, Sekretaris hingga koordinator Kecamatan.
Ke enam pengurus tersebut adalah Ketua PPDI Son Haji, Sekretaris PPDI Fajri. Kemudian, Korcam Pandaan Muslisin, Korcam Tosari Hari Sukarta, Korcam Gempol Suyanto serta Korcam Gondangwetan Mujib Ridwan.
“Hari ini, kita mengundang kepada Ketua PPDI untuk melakukan klarifikasi terkait penandatanganan yang di Hotel Senyiur. Tapi, yang bersangkutan tidak hadir. Sehingga, nanti akan kami lakukan pemanggilan ulang,” tegas Arie Yunianto.
Terpisah, Ketua PPDI Son Haji saat dihubungi sejumlah wartawan menyatakan bahwa pihaknya mendadak mendapatkan surat panggilan. Surat panggilan dari Bawaslu pukul 08.37 pada 3 September 2024.
“Untuk di kegiatan di Senyur kemaren, hanya minta agar PPDI untuk mensejahterakan. Kalau dukungan tidak ada. Terkait surat undangan, kemarin saya sudah berbicara siap hadir. Tapi, kami menunggu dari kemari untuk surat undangannya tidak ada,” imbuh Arie Yunianto. [hil.iib]
