Pemprov Jatim, Bhirawa.
Sebanyak 235 peserta calon magang ke Negara Jepang selama tiga hari ini benar benar fokus mengikuti ujian terberat, agar berebut untuk bisa lolos ujian wawancara hingga bisa lulus untuk diberangkatkan ke negeri Sakura.
Penyelenggaraan rekrut dan seleksi pemagangan di dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim), Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan IM Japan.
Selama tiga hari, peserta yang terdiri dari 218 laki laki dan 17 perempuan ini akan mengikuti ujian Matematika dan ujian fisik yang berlokasi di Transcito Disnakertrans Jatim dan Lapangan Bogowonto Surabaya.
Pembukaan rekrut dan seleksi pemagangan ke Jepang ini diselenggarakan di Trancito dan dibuka langsung Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, dihadiri Sub Koordinator Pemagangan Luar Negeri Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Dirjen Binalavotas, Sutarno, Perwakilan IM (International Manpower Development of Organization) Japan, Fujita S, Kabid Pelatihan dan Produktivitas dan Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, dan jajaran lainnya.
Saat membuka kegiatan, Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mengatakan, agar seluruh peserta calon magang bisa melakukan yang terbaik dalam ujian agar bisa turut dalam pemberangkatan magang ke Jepang.
“Mengingat begitu pentingnya kegiatan ini, saya menegaskan masing-masing peserta supaya bersunggung-sungguh untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam berinteraksi dengan tim lintas negara. Pelatihan ini dapat membantu dalam mengatasi perbedaan budaya dan meningkatkan kolaborasi yang efektif, ” katanya.
Dengan dukungan dan fasilitas serta kordinasi yang telah dijaga, maka Sihit mengharapkan para peserta calon magang untuk tetap meningkatkan kompetensi dalam berkinerja dan profesionalisme.
“Sehingga dengan etos kerja yang meningkat dan selalu up to date akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan kita bersama,” tandasnya.
Ia juga menekankan, memiliki kompetensi adalah sangat penting tapi yang tidak kalah penting adalah shofskill yaitu terkait attitude, sikap, watak, tingkah laku, karena dunia kerja sangat membutuhan hal tersebut. Dan juga yang tidak kalah penting adalah melakukan sinergitas dan kolaborasi sehingga tercapai target yang diharapkan baik secara kualitas.
Sebelumnya Sub Koordinator Pemagangan Luar Negeri Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Sutarno mengatakan, kerjasama antara Kemnaker dan IM Japan sudah berlangsung 31 tahun, telah memberangkatkan para peserta 49 ribu lebih.
“Terakhir kami memberangkatkan 153 orang ke negeri Sakura,” imbuhnya. Ia juga menyampaikan ada yang berbeda dengan ujian kali ini seperti ujian matematika.
Biasanya ujian matematika diberikan 20 soal dengan waktu 15 menit. Namun kini ada ujicoba ujian matematika sebanyak 50 soal dengan waktu 30 menit.
“Namun, jika ada sebagian yang belum bisa menyelesaikan ujicoba 50 soal 30 menit, akan diberikan ujian ulang 20 soal dengan waktu 15 menit. Tapi kami berharap seluruh peserta calon magang bisa menyelesaikan 50 soal dengan waktu 30 menit, ” ucapnya.
Perwakilan IM (International Manpower Development of Organization) Japan, Fujita S mengatakan, kalau orang Indonesia sangat banyak diminati orang Jepang karena semangat bekerja yang tinggi.
“Kali ini, tes ujian sangat ketat karena menggunakan sistem gugur. Tapi saya berharap semua peserta calon magang bisa lolos ujian tersebut, ” katanya.
Salah satu peserta calon magang asal Banyuwangi, Mitha Asriyanti (22) mengakui keinginannya untuk magang di Jepang karena ingin sekali belajar budaya Jepang dan mencari modal untuk usahanya saat usai magang.
“Siap mengikuti seluruh ujian yang diberikan baik itu matematika, fisik dan lainnya, ” pungkasnya yang berharap bisa lolos ujian dan bisa turut diberangkatkan ke Jepang. [rac.dre]
