Gresik, Bhirawa.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) Thoriq Chusnil Ibad Alifansyah berkesempatan mengikuti program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan (KPS2K). Kelompok ini ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan, khususnya di wilayah Jawa Timur, melalui berbagai inisiatif yang kreatif dan berkelanjutan.
Menurut Thoriq, KPS2K merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, dengan memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses terhadap sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Dengan adanya kolaborasi ini, mahasiswa Untag Surabaya tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung di lapangan, tetapi juga turut serta dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai program yang berdampak positif bagi masyarakat,” jelas Thoriq.
Salah satu program unggulan yang melibatkan mahasiswa magang dari Untag Surabaya adalah pelatihan keterampilan bagi perempuan di desa-desa. Program ini mencakup berbagai bidang, seperti kerajinan tangan, pengolahan makanan, dan teknologi informasi. Mahasiswa magang berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta pelatihan dalam menguasai keterampilan baru, serta memberikan pendampingan untuk memulai usaha mandiri.
Selain pelatihan keterampilan, mahasiswa Untag Surabaya juga terlibat dalam program edukasi kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan tentang pentingnya kesehatan dan hak-hak mereka, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga aktif dalam proyek penelitian kesetaraan gender yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan perempuan di berbagai komunitas maupun didesa-desa yang belum cukup maju.
“Harapan saya sebagai mahasiswa yang telah magang di KPS2K ini, saya berharap kerja sama antara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini dan KPS2K akan terus berkembang, dengan melibatkan lebih banyak mahasiswa dan memperluas cakupan program pemberdayaan,” ungkap mahasiswa Prodi Komunikasi ini penuh harap. Melalui inisiatif-inisiatif seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar dan mengembangkan diri, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya perempuan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan kesempatan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa Untag Surabaya dan KPS2K bersama-sama menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi perempuan khususnya di Jawa Timur. (why.hel)
