29 C
Sidoarjo
Monday, May 12, 2025
spot_img

100 Hari Pertama Tak Ada Realisasi Pembangunan, Komisi B Segera Panggil OPD


Kota Batu, Bhirawa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu melalui Komisi B memantau belum nampak ada tanda progress realisasi program pembangunan di Kota Wisata ini selama 100 hari kerja Wali kota/wakil wali kota baru.

Untuk itu Komisi B akan segera memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk evaluasi. Apalagi, Kepala Daerah Kota Batu menjanjikan bahwa di 100 hari kepemimpinannya sudah ada hasil pembangunan yang bisa dinikmati masyarakat.

Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Asmadi mengatakan bahwa Legislatif memberikan dukungan kepada Eksekutif untuk merealisasikan programnya di 100 hari pertama masa pemerintahannya.

Hal ini menjadi dugaan adanya program pembangunan yang terpaksa dipending atau tertunda demi merealisasikan visi misi Wali Kota Batu di 100 hari pertama tersebut.

“Kita dukung visi misi wali kota biar terarah. Dan seperti program perbaikan yang belum terealisasi, dan ada anggaran yang belum dibelanjakan, lebih baik jika perbaikan dilakukan tidak satu per satu tetapi tetapi secara untuh,” ujar Asmadi, Rabu (23/4).

Adapun perbaikan secara utuh yang dimaksud adalah perbaikan bianglala yang ada di Alun- Alun Kota Wisata Batu (KWB). Perbaikan ini sudah dianggarkan tapi pengadaan barangnya sulit. Karena itu kalau pembenahan sedikit sulit, padahal nanti juga ada penataan ulang alun alun.

“Jadi kalau mau ditata lagi kan lebih baik sekalian saja (perbaikan bianglala masuk dalam penataan ulang alun- alun kota),” jelas Asmadi.

Berita Terkait :  Usung Semangat Gotong Royong, BUMN PLN Gelar Sobat Aksi Ramadan

Di sisi lain, program visi misi 100 hari wali kota juga sudah dipelajari semua oleh dinas terkait. Karena itu Komisi B juga akan memanggil dinas- dinas tersebut untuk memcari soluai terbaik hingga tuntas.

Seperti halnya persoalan sampah dan kebocoran atap di Pasar Induk Among Tani. Hal ini juga mendapatkan pantauan Komisi B dan rencananya juga akqn dilakukan pamggilan di bulan ini.

Diketahui, atap Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang bocor masih menjadi masalah yang belum tuntas. Karena itu Legislatif Kota Batu mempertanyakan upaya yang dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag)

Dalam permasalahan atap bocor pasar induk, lanjit Asmadi, harus ada langkah penanganan yang tepat. Sehingga permasalahan yang selama ini dikeluhkan pedagang pasar dapat teratasi dengan baik.

Pihaknya ingin mempertanyakan langkah apa yang akan dilakukan Diskumperindag mengatasi persoalan yang ada di Pasar Induk tersebut.

“Rencannya bulan ini kita menyesuaikan dengan agenda-agenda pembahasan anggaran LKPJ, nanti disela-sela itu kita lakukan pertemuan,” tambah Asmadi.

Sebagai informasi, atap Pasar Induk Among Tani Kota Batu berulangkali bocor saat hujan mengguyur. Terbaru, kebocoran terjadi pada Kamis (17/4) siang. Atap bocor ini disebabkan karena talang di bangunan pasar keropos.

Pihak Diskumperindag Kota Batu telah melakukan penambalan pada titik-titik talang yang keropos. Namun, tambalan itu kembali bocor dan juga muncul lubang-lubang baru. Kondisi ini cukup memprihatinkan karena bangunan pasar baru direnovasi dengan menghabiskan anggaran Rp 166 miliar. [nas.gat]

Berita Terkait :  Sediakan Enam Jurusan, SMKN 1 Banyuputih Siap Sukseskan SPMB 2025

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru