Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kedatangan kehormatan dari Konsul Jenderal Jepang di Surabaya. Kunjungan menjadi momentum penting memperkuat kerja sama bilateral pada bidang pendidikan, kebudayaan, serta pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor kesehatan.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengatakan rasa hormat dan terima kasih kepada Takonai atas kehadirannya ke kampus Unusa. Ia menilai bahwa kunjungan ini menjadi titik strategis dalam upaya memperluas kolaborasi internasional.
“Pertemuan sekaligus sangat penting untuk memperkuat kerja sama kedua belah pihak, Kami mengapresiasi Konjen Jepang di Surabaya mendukung pengembangan kualitas sumber daya manusia, selama ini kami juga difasilitasi, mulai dari buku pembelajaran bahasa Jepang hingga pembekalan kursus bahasa Jepang,” jelasnya.
Prof. Jazidie juga mengukapkan bahwa Unusa telah memiliki berbagai program internasional untuk mendukung pengiriman tenaga kesehatan, terutama perawat, ke luar negeri termasuk Jepang.
“Dengan dukungan dari Konsulat Jenderal Jepang, Unusa optimistis dapat menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa dan budaya yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja global,” katanya.
Rektor berharap kerja sama yang telah terjalin selama ini bisa terus dilanjutkan dan bahkan diperluas ke bidang lainnya. “Sinergi antara Unusa dan Konsulat Jenderal Jepang dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi civitas akademika Unusa, tetapi juga bagi peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia di dunia internasional yang terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ucap Prof. Jazidie.
Konsul Jenderal Jepang, Dr. Takonai Susumu menyapaikan Jepang saat ini membutuhkan banyak tenaga kesehatan profesional dari luar negeri, termasuk Indonesia, sebabitu berkeinginan memberikan dukungan nyata melalui pengembangan program pelatihan bahasa Jepang khusus bagi para perawat yang ingin bekerja di Jepang dan program pengembangan budaya.
“Kami ingin membantu para perawat Indonesia supaya bisa lolos uji kompetensi bahasa Jepang sehingga dapat bekerja di Jepang secara legal dan professional, Kami percaya kerja sama hari ini mempunyai potensi besar untuk terus dikembangkan,” jelas Takonai.
Takonai berharap kolaborasi tidak hanya terfokus pada pengiriman tenaga kerja, tetapi juga pada pertukaran ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Unusa menegaskan komitmennya menjalankan Program Sustainable Development Goals (SDGs) terkait dengan program kemitraan sebagai perguruan tinggi berbasis nilai keislaman dan kebangsaan yang siap menjadi mitra strategis dalam kerja sama internasional. [ren.wwn]