Pemprov Jatim, Bhirawa.
Ketika sebagian besar masyarakat menikmati hangatnya kebersamaan bersama keluarga saat Hari Raya Idulfitri, para petugas Dinas Sosial (Dinsos) Jatim justru sibuk berjaga. Mereka memastikan tak ada satu pun warga yang terpinggirkan di tengah libur panjang Lebaran.
Sejak 28 Maret hingga 7 April 2025, Dinsos Jatim mengaktifkan Posko Pelayanan Sosial Jatim Social Care (JSC). Hasilnya, 40 permasalahan sosial berhasil ditangani, mulai dari orang terlantar, aduan masyarakat, hingga penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tanpa identitas.
“Sebagian besar orang terlantar yang kami tangani menjadi korban kecopetan, penipuan lowongan kerja, dan kehabisan bekal di perjalanan,” ujar Kepala Dinsos Jatim, Dra Restu Novi Widian MM, Senin (7/4/2025). Total ada 30 orang yang berhasil dipulangkan ke kampung halaman mereka.
Tak hanya itu, ada juga tiga warga yang dirujuk ke layanan rehabilitasi sosial, termasuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur dan Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo. Sementara itu, lima laporan penjangkauan terhadap ODGJ juga direspons cepat oleh tim di lapangan.
Selama libur panjang, 12 petugas piket dari dua bidang utama Dinsos Jatim turut siaga, dibantu oleh 16 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan lima relawan Pelopor Perdamaian (Pordam) yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
“Dalam penanganan permasalahan sosial tidak ada kata libur, Dinsos Jatim berkomitmen memberikan pelayanan penuh dan menyelesaikan permasalahan sosial terlebih untuk kelompok rentan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial,” imbuhnya.
Di balik layar, 29 Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan satu balai sosial milik Dinsos Jatim juga tetap buka seperti biasa. Para petugas bergiliran piket selama 24 jam demi memastikan para Penerima Manfaat (PM) di panti tetap dalam pengawasan dan terlindungi. Bagi mereka, membantu sesama bukan hanya tugas, melainkan panggilan hati. [rac.fen]