25 C
Sidoarjo
Thursday, April 17, 2025
spot_img

Siap Jadi Pilot Project Nasional Pendirian Sekolah Rakyat

HM Rusdi Sutejo
Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Kabupaten Pasuruan menjadi proyek percontohan pendirian sekolah rakyat di Indonesia.

Bahkan, Mas Rusdi, sapaan akrabnya menyatakan sudah menyiapkan ex kantor Pemkab Pasuruan yang ada di Jalan Hayam Wuruk sebagai lokasi sekolah rakyat. Karena, lokasi tersebut paling terbaik sebagai lokasi sekolah rakyat.

“Kami selalu mendukung pembangunan sekolah rakyat yang digagas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto. Sekolah rakyat nanti akan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026 atau di tahun ini. Dan kami, siap menjadi pilot project pendirian sekolah rakyat di Indonesia,” ujar Mas Rusdi, Senin (7/4).

Dalam mewujudkan sekolah rakyat tersebut, Mas Rusdi sudah mengutus Kepala Dinas Sosial, Suwito Adi ke Jakarta, yakni ke Kantor Kementerian Sosial RI.

Bahkan, sudah bertemu langsung dengan Mensos, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk menyerahkan proposal pengusulan pendirian ataupun penyelenggaraan sekolah rakyat.

“Kami sudah mengutus Kadinsos untuk ke Jakarta. Hasilnya, beliau langsung bertemu dengan Mensos, Gus Ipul. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar serta proposal pendirian maupun penyelenggaraan sekolah rakyat,” kata Mas Rusdi.

Proposal yang telah diajukan menyangkut sejumlah hal. Termasuk usulan tempat sampai jumlah rombongan belajar (rombel). Yaitu, untuk lokasi sekolah rakyat berada di ex Kantor Pemkab Pasuruan yang ada di Jalan Hayam Wuruk, di Kota Pasuruan.

Berita Terkait :  Bisa 4-5 Kali Sehari Kunjungi Warganya

“Di lokasi ini, bangunanya masih bagus semua. Ada banyak ruangan yang bisa dirubah atau diperbaiki sedikit.

Tempatnya juga luas, ada lapangan, ada masjid, area parkir hingga lainnya,” tambah Mas Rusdi.

Terkait rombel, Pemkab Pasuruan juga telah mengusulkan sebanyak 6 rombel, di mana per rombel diisi oleh 25 siswa mulai jenjang SMP hingga SMA.

Tentang kriteria calon siswa-siswi, ia menjelaskan, sekolah rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi peserta didik yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim, dan diprioritaskan memiliki prestasi akademik yang menonjol.

“Pemilihan siswa dihandel langsung oleh Kemensos melalui Data Terpadu Kesejahteraan Spsial atau DTKS. Pastinya anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim. Sedangkan, bila anaknya berprestasi secara akademik, itu jadi prioritas,” urai Mas Rusdi.

Adapun dalam seleksi penerimaan dilakukan bertahap. Dimulai dengan verifikasi status ekonomi kemudian dilanjutkan dengan tes akademik.

Apabila sudah ditentukan, maka proses pembelajarannya nanti seperti boarding school. Siswa akan menginap di sekolah dan mendapatkan fasilitas gratis mulai dari makan minum, penginapan alias asrama, seragam, hingga laptop selama belajar.

“Yang jelas sudah dapat ijin dari orang tua untuk tidak pulang selama belajar karena sistemnya boarding school. Terkait dengan tenaga pengajar atau guru itu semuanya kebijakan dari lusat. Dan apabila diminta bantuan, kami sangat siap,” imbuh Mas Rusdi.

Berita Terkait :  Tiga Kali Ketua DPRD Pamekasan, Begini Kisah Halili Yasin

Saat ini, ia juga telah menyiapkan tiga lokasi lain yang bisa dibangun untuk sekolah rakyat. Tiga tempat tersebut berada di wilayah Kecamatan Kejayan dan Gondangwetan.

“Rencananya akan disurvey oleh Tim Kemensos pada minggu kedua bulan April ini. Tentu, kami sangat siap untuk mendampingi sampai selesai,” pungkas Mas Rusdi. [hil.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru