25.6 C
Sidoarjo
Monday, July 7, 2025
spot_img

Sarasehan Kemitraan Gula Nasional, Sikap Tegas dan Gerak Cepat BAPANAS Sangat di Tunggu Petani Tebu

Surabaya, Bhirawa.
Hasil rakortas bahwa HAP produsen yang telah ditetapkan harga minimal pembelian gula di tingkat produsen dan atau petani adalah Rp14.500/kg ternyata tidak di indahkan oleh para pelaku usaha. Justru para pelaku usaha atau pedagang gula condong menahan untuk membeli dan menunggu petani pada kondisi sangat membutuhkan uang yang akhirnya terpaksa melepas gula dengan harga di bawah HAP dikisaran harga Rp14.200/kg s/d Rp14.475/kg.

Dengan berbagai cara mereka melakukan upaya untuk menjerat dan merugikan petani, sebagai contoh yang telah dilakukan saat ini, harga tetap di angka Rp14.500/kg, namun petani di minta pengembalian atau diskon sejumlah Rp25 s/d Rp400 per kilogram. Melakukan pembelian dengan harga Rp14.200 s/d Rp14.475 per kilogram dengan cara terbuka dibawah HAP.
.
“Ini adalah cara mereka menekan petani sehingga mereka sudah tidak turut melakukan pembelian melalui lelang sehingga petani dengan terpaksa mengambil Delivery Order (DO) gula dikarenakan membutuhkan biaya opersioanal tebang muat angkut (TMA) dan budidaya paska panen serta melakukan penjualan gula tersebut ke para pedagang dengan sistem ecer quantity produk antara 2 hingga 500 ton,” terang Sekjend DPP APTRI, Sunardi Edy Sukamto, Minggu (6/7).

Sunardi menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap Pemerintah melalui BAPANAS agar segera bergerak cepat memanggil para pedagang gula atau pelaku usaha untuk bisa menjalankan komitmen pemerintah dengan membeli gula produsen minimal dengan harga Rp14.500/kg sesuai HAP yang telah di tetapkan BAPANAS.

Berita Terkait :  Magang MBKM di KPS2K, Berkesempatan Jadi Panitia Kartini Youth Festival 2025

“Dengan konsekuensi bahwa negara fokus untuk mensegerakan Swasembada Gula Nasional, namun para oknum pelaku usaha justru mempermainkan keadaan dan merugikan petani dan perlunya ketegasan dengan memberikan sanksi administrasi,” tegasnya.

Saat ini petani sangat berharap bahwa langkah pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen seharusnya dengan menggunakan Pepres bahwa jika harga gula dibawah HAP. Pemerintah melalui lembaga yang di tunjuk secara otomatis akan membeli gula tersebut dan saat ini perangkat tersebut telah disiapkan di karenakan kondisi di pasar sangat majemuk.

Dan petani sangat mendukung program pemerintah untuk segera Swasembada Pangan salah satunya adalah gula. Dengan upaya agar bisa segera diraih maka harus mempertimbangkan penjagaan kondisi hulu hingga hilir.

Sementara itu pada kondisi saat ini yang sedang terjadi pada petani tebu merasakan musim panen dengan penuh tekanan. “Dalam hal pelelangan gula saat ini banyak terjadi tekanan-tekanan dan ini pastinya berpengaruh terhadap antusias petani dalam menanam tebu dikarenakan kondisi hilir saat ini tidak ada jaminan kepastian,” pungkas Sunardi.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru