26 C
Sidoarjo
Monday, November 4, 2024
spot_img

ITS Berkolaborasi dengan Dinas PMD Jawa Timur Mengedukasi UMKM BUM Desa Bisa Go Internasional


Surabaya, Bhirawa
Pusat Kajian Sustainable Development Goals (SDGs), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Coaching Produk Kerajinan BUM Desa untuk Menembus Pasar Global di Aula GRITS, Gedung Research Center ITS Lt L, Kampus ITS, Surabaya.

Kepala Pusat Kajian SDGs ITS, Dr Dr Melania Suweni Muntini MT, menjelaskan tujuan acara ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang yang dilakukan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pencapaian SDGs.

“Kegiatan coaching ini menghadirkan para pakar dan praktisi di bidang desain produk, pemasaran, dan ekspor. Mereka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para perajin BUM Desa” jelasnya.

Lanjut Melania, kita menyiapkan UMKM Jawa Timur supaya punya percayaan diri untuk meningkatkan produknya, sehingga bisa menembus pasar global.

“Jadi kita berkeja sama dengan Dinas Perbedaannya Masyarakat dan Desa Jawa Timur, untuk memberi materi dan penilaian dari produk-produk BUM desa” ucapnya.

Pelatihan ini telah di selenggarakan sebanyak 4 kali, dengan prosedur memilih beberapa peserta UMKM yang telah berkembang menjalankan produknya dan produk-produk yang potensi menarik di pasar export “Kami memilih para UMKM di Jawa timur, yang sudah sekiranya matang produknya agar lebih bisa di kembangkan lagi” tutur Melania.

Melania menambahkan, banyak kendala-kendala UMKM agar bisa masuk pasar export seperti contoh kelompok makanan dari keterangan expayet kurang detail dan ada kandungan gizi terterang.

Berita Terkait :  Teken Kerja Sama dengan PT Petrokimia Gresik, Bank Jatim Dukung Proyek Phonska V

“Dari materi ini UMKM bisa mengevaluasi produknya agar sesuai prosedur dan target pelatihan ini produk bisa masuk pasar export, Mudah-mudahan tahun depan bisa lolos export” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Dinas Perbedaannya Masyarakat dan Desa Jawa Timur, Endang Binawati M, menjelaskan kolaborasi dengan ITS ini untuk edukasi meningkatkan prodak agar bisa memiliki nilai jual luar negeri.

“Jumlah BUM Desa Jawa Timur 6.638, 85% desa Jawa Timur, kita sadar kita tidak bisa berjalan sendiri kita harus berkolaborasi seperti dengan Koperasi, Disperindak dan OPD tekait” paparnya.

Endang menambahkan, kendala UMKM biasanya kapasitas SDM, seperti pemahaman terhadap prdouk agar bisa ekspor, seperti gimana mengemas produk menjadi sesuatu yang berkulalitas, berkuantitas, bercontinuetitas, ini yang di perlukan produk agar go Internasional.

“Seperti sarat-sarat agar produk bisa di ekspot mulai dari Kuantitas, harus Jumlah terpenuhi, Kualitas, harus sesuai kualitas dibutuhkan pasar, Continuetitas, produk ini tidak boleh putus jika di butuhkan oleh pasar, dan harus juga Mampu melihat pasar, dengan melihat kebutuhan pasar” tutur Endang. [ren]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img