Pemprov Jatim, Bhirawa
Masih dalam momen Idul Fitri 1446 Hijriah, suasana hangat penuh keakraban menyelimuti Aula Gedung A Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur, Selasa (8/4) siang. Bukan sekadar pertemuan biasa, halal bihalal tahun ini menjadi momentum penuh makna bagi keluarga besar Dinsos Jatim. Ajang bertukar maaf, berbagi cerita, dan menyulam kembali tali persaudaraan yang erat.
Seluruh jajaran pejabat Dinsos Jatim berkumpul. Mulai dari pejabat administrator, pengawas, hingga ketua tim kerja yang tersebar di berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan balai turut hadir.
Tak ketinggalan juga pilar-pilar sosial seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hingga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Bahkan para pensiunan yang pernah menjadi bagian penting dari institusi ini pun ikut menyemarakkan suasana.
Namun yang membuat suasana semakin syahdu adalah kehadiran Kepala Dinsos Jatim, Dra Restu Novi Widiani MM beserta Kepala Dinsos Jatim periode 2012 – 2014, Drs Sudjono MM dan Kepala Dinsos Jatim periode 2020 – 2023, Dr Alwi MHum.
Dengan penuh ketulusan, Novi menyampaikan rasa harunya. Baginya, halal bihalal ini bukan hanya pertemuan formal, melainkan cerminan kekuatan silaturahmi yang tak lekang oleh waktu. ”Silaturahmi adalah kebaikan yang tidak boleh diputuskan, walaupun dalam usia yang sudah senja,” ucapnya dengan penuh makna.
Novi juga menyampaikan permohonan maaf atas nama seluruh keluarga besar Dinsos Jatim, seraya berharap tahun depan bisa kembali dipertemukan dalam suasana yang lebih semarak.
”Mudah-mudahan halal bihalal Dinsos Jatim, dengan semangat baru bisa membawa semangat yang lebih,” imbuhnya optimis.
Dalam kesempatan itu pula, Novi memberikan arahan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang disampaikan dalam halal bihalal bersama puluhan ribu ASN di Jatim International Expo. Pesan gubernur jelas, tantangan ke depan semakin besar, dan kinerja harus semakin meningkat.
”Bukan satu atau dua langkah saja, tapi harus jauh lebih maju. Kita sedang berada dalam situasi yang tidak baik-baik saja, dan itu menuntut kita untuk lebih tangguh,” terang Novi menirukan pesan gubernur.
Diantara tawa, peluk hangat, dan obrolan penuh nostalgia, suasana menjadi semakin teduh saat Alwi menyampaikan tausiyah. Ia mengingatkan kembali tentang makna Ramadhan yang telah berlalu, namun semangatnya harus tetap menyala.
”Semangat bulan Ramadhan jangan sampai pudar. Walaupun tahun ini sudah terlewat, semangat ibadah harus tetap terjaga untuk membuka pintu surga,” ucapnya.
Halal bihalal bukan hanya tradisi tahunan. Di Dinsos Jatim, ini adalah ruang batin untuk menguatkan tekad, menyatukan semangat, dan meyakinkan diri bahwa kerja-kerja sosial tak hanya soal tugas, tapi juga soal cinta. [rac.fen]