Tulungagung, Bhirawa
Bulog Tulungagung menyediakan dana tak terbatas untuk menyerap semua gabah petani. Harganya dipastikan sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 6.500 per kilogram.
“Berapa pun jumlahnya (gabah), kami akan serap. Tidak ada batasan dana,” ujar Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan.
Namun demikian, lanjut dia, meski Bulog sudah menyediakan dana yang tidak ada batasannya dalam menyerap gabah petani, mereka juga menyesuaikan dengan sarana pengolahan pengeringan gabah. Saat ini kemampuan Bulog Tulunggaung dalam pengeringan gabah dikisaran 40 ton sampai 50 ton per hari.
“Kami terus upayakan semaksimal mungkin untuk menambah kapasitas pengolahan. Jadi setiap hari kami melakukan penyerapan, juga terus mencari tambahan mitra penggilingan untuk menampung gabah yang terserap dari petani,” paparnya.
Jumlah mitra Bulog Tulungagung di Kabupaten Tulungagung sampai sekarang tercatat sebanyak 25. Sedang di wilayah Kabupaten/Blitar sejumlah 135 dan di wilayah Trenggalek sebanyak 40.
Selanjutnya, Yonas memastikan semua gabah petani akan diserap Bulog Tulungagung dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
“Gabah yang kami serap itu gabah kering panen (GKP) yang ketika waktu panen sudah dikarungi kemudian di tumpuk di tepi sawah yang dilalui alat angkut,” sambungnya.
Pria asal Padang ini membeberkan jika Bulog Tulungagung dalam tahun 2025 ini menargetkan penyerapan 39.400 ton setara beras. Dan saat ini sudah tercapai 11.000 ton setara beras.
“Kami yakin sampai akhir tahun ini target dapat terpenuhi. Saat ini hasil yang sudah 25 persen terus kami upayakan agar maksimal. Di Bulan April ini diakhir panen raya diprediksi sudah dapat 70 persen dari target,” paparnya.
Menjawab pertanyaan, Yonas menandaskan sudah menggandeng perangkat desa, PPL, TNI dan aparatur daerah agar Bulog Tulungagung dapat menyerap gabah petani secara maksimal. Termasuk dengan melakukan sosialisasi pada gapoktan.
“Harga gabah mengikuti harta yang ditetapkan pemerintah Rp
6.500 yakni gabah kering panen dan Rp 12.000 untuk harga beras. Kami sosialisasikan terus pada petani sehingga bisa menyusun jadwal bersama untuk penyerapan,” paparnya lagi.
Ketika ditanya tentang kemungkinan petani mendapat harga gabah di bawah HPP, Yonas menyatakan jika ada laporannya akan ditindak lanjuti.
“Itu namanya laporan harga jatuh. Kami akan datang cek ke lokasi dengan menurunkan tim dan akan dilakukan tindakan penyerapan,” pungkasnya. [wed.gat]