28 C
Sidoarjo
Saturday, November 2, 2024
spot_img

Bappeda Sidoarjo Alokasikan Anggaran Beli Alat Pendeteksi Virus TBC

Sidoarjo,Bhirawa
Kepala Bappeda Kabupaten Sidoarjo, Dr Heri Soesanto mengatakan pada tahun 2024 ini telah mengalokasikan anggaran kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, untuk membeli alat pendeteksi virus TBC.

“Semoga dapat mencegah berkembangnya virus TBC di wilayah Kabupaten Sidoarjo,” kata Heri Soesanto, Rabu (30/10) kemarin.

Per unit dari alat pendeteksi virus TBC ini, nilainya mencapai Rp500 jutaan. Keberadaan alat ini, dari laporan Dinas Kesehatan Sidoarjo, digunakan di RSUD Notopuro, Puskesmas Krian, Taman, Sukodono, Porong, Sedati dan Krembung.

Pada tahun 2025 nanti, pihaknya juga akan mengalokasikan kembali anggaran untuk membeli alat tersebut. Nanti akan ditempatkan dimana, akan menjadi pertimbangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

Dikatakan Heri, apa yang dilakukan Pemkab Sidoarjo itu, sebagai upaya mempercepat eliminasi kasus TBC di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, per Oktober 2024, ditemukan ada 4.871 penderita TBC. Dari jumlah itu, sebanyak 4.502, saat ini telah terobati.

Apabila Pemerintah Pusat punya rencana pada tahun 2030 nanti, Indonesia harus bisa tereliminasi dari kasus TBC, maka Kabupaten Sidoarjo punya target, pada tahun 2028 nanti supaya lebih dulu bisa tereliminasi dari kasus TBC.

” Untuk lebih cepat dari target nasional ini, tentu saja kita semua harus kompak, tidak hanya Pemkab saja yang bergerak, tapi juga masyarakat dan pihak swasta,” kata Heri.

Berita Terkait :  Sambut HUT Ke-79, TNI Kodim 0815/Mojokerto Gelar Karya Bakti Serentak

Upaya cepat harus ditempuh, menurut Heri, sebab menurut data WHO, penyakit karena virus TBC ini, tergolong penyakit mematikan terbesar kedua di dunia setelah penyakit jantung. Di dunia, kasus TBC di negara Indonesia, termasuk nomor dua setelah negara India. Kemudian Provinsi Jawa Timur, tertinggi kedua di Indonesia. “Maka itu Sidoarjo harus bergerak cepat, dan harus ada rencana aksi,” kata Heri.

Heri sempat mengaku kaget dengan penyakit akibat virus TBC ini karena beberapa tahun silam, seorang temannya yang note bene adalah seorang olah ragawakan, ternyata juga meninggal dunia akibat terserang penyakit TBC ini. “TBC bisa menyerang siapa saja, muda dan tua, tetapi jangan berkecil hati, penyakit ini bisa disembuhkan apabila kita segera berobat, jangan sampai terlambat,” pungkasnya. [kus.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img