30.2 C
Sidoarjo
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Bank Sampah Anomali Iklim Hadirkan Solusi Lingkungan dan Ekonomi Warga Jemur Gayungan


Oleh:
Rachmat Caesar, Bhirawa

Warga RT 003 RW 003 Keluraham Jemur, Kecamatan Gayungan, Surabaya, kini memiliki solusi baru dalam mengatasi persoalan sampah anorganik melalui pendirian Bank Sampah Anomali Iklim.

Inisiatif berbasis komunitas ini tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Bank Sampah Anomali Iklim yang saat ini dipimpin oleh Exsata, secara aktif mengajak warga untuk menyetorkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam.

Sampah yang dikumpulkan akan dipilah, ditimbang, lalu dicatat dalam buku tabungan. Nilai sampah tersebut kemudian dikonversi menjadi uang yang bisa ditabung atau dicairkan oleh warga.

Kegiatan pengumpulan sampah dilakukan setiap hari, dengan jadwal pengambilan dari rumah warga setiap hari Jumat dan Sabtu.

Bank sampah ini dikelola oleh Ketua Bank Sampah Anomali Iklim, Exsata, dibantu oleh Karang Taruna dan Kelompok Tani RT 003, serta mendapat dukungan penuh dari Ketua RW 003, Ari Kasbiantoro.

“Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan warga sekitar yang berpartisipasi aktif. Proses pemilahan dilakukan oleh Kelompok Tani dan Karang Taruna, sementara penimbangan juga menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Exsata.

Sejak didirikan, program ini menunjukkan hasil signifikan. Volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) menurun drastis, lingkungan menjadi lebih bersih, dan warga mulai merasakan dampak positif dari pemilahan sampah.

Berita Terkait :  Kabupaten Gresik Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha

Meski demikian, kegiatan bank sampah ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya edukasi kepada warga mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh.

Selain itu, fasilitas penunjang seperti wadah pengumpulan sampah berupa karung besar atau tempat sampah khusus masih terbatas.

Di sisi lain, belum tersedianya alat pemadat atau mesin press juga menjadi kendala dalam pengolahan sampah plastik secara lebih efisien.

“Bank Sampah Anomali Iklim membantu kami melihat sampah dari perspektif yang berbeda. Sekarang, sampah bukan lagi masalah besar, tapi justru menjadi sumber penghasilan tambahan,” ungkap salah satu warga yang aktif berpartisipasi.

Dengan antusiasme tinggi dan dukungan penuh dari masyarakat, Bank Sampah Anomali Iklim menjadi contoh nyata bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas mampu memberikan perubahan positif bagi lingkungan dan kesejahteraan warga. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru